Bupati Meranti Minta Hentikan Belajar Tatap Muka Sekolah di Kecamatan Tebingtinggi

Kamis, 10 September 2020 - 19:27:58 WIB

Bupati Kabupaten Meranti Irwan Nasir

Laporan Edi Saputra Hasibuan

Kepulauan Meranti


        SEJAUH ini, kasus positif covid-19 di Kabupaten Kepulauan Meranti makin bertambah.  Hal ini, tentu membuat Bupati Irwan Nasir sangat khawatir. Seiring dengan itu, Irwan pun segera mengambil langkah-langkah untuk memutus mata rantai penularan wabah mematikan tersebut.

Salah satu langkah yang diambil adalah menghentikan kembali kegiatan belajar mengajar tatap muka di semua tingkatan sekolah terutama di Kecamatan Tebingtinggi atau di Kota Selatpanjang. Namun sekolah tatap muka masih diperkenankan di kecamatan lainnya, terutama di desa-desa terisolir yang belum mendapat akses jaringan internet yang memadai.

"Memperhatikan situasi saat ini, kita sudah membuat keputusan untuk menutup kembali sekolah atau menghentikan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di semua tingkatan sekolah di Selatpanjang atau Kecamatan Tebingtinggi. Keputusan ini berlaku mulai Senin, 14 September mendatang," tegas Irwan kepada  Kiblatriau.com, Kamis (10/9/2020).

Dijelaskan Irwan, dengan keputusan tersebut, maka pihak sekolah kembali diminta melakukan sistem belajar daring atau online. Instruksi ini nantinya akan diteruskan oleh Dinas Pendidikan ke sekolah-sekolah.

Untuk diketahui, hingga Kamis (10/9/2020) sore sebanyak 12 orang sudah dinyatakan positif covid-19 dan diisolasi di RSUD Selatpanjang. Bupati Irwan pun meminta warga menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.

"Kita minta semua warga menjalankan protokol kesehatan dengan benar. Gunakan masker, jaga jarak, dan sering cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer. Namun, yang penting  jangan keluar rumah jika tidak ada keperluan yang mendesak," ajak Irwan.

Irwan juga menginstruksikan jajaran di bawahnya seperti Satpol PP dan Dinas Perhubungan kembali gencar mengimbau warga menggunakan masker. Dia juga mengharapkan instansi terkait terus bekerjasama agar warga mentaati protokol kesehatan.

"Untuk kegiatan-kegiatan berkumpulnya orang banyak perlu dibatasi. Selain itu, kita minta warga supaya tidak keluar rumah jika tidak ada keperluan yang mendesak," tutur Irwan .***