Bapenda Pekanbaru Gelar Sosialisasi Pajak Daerah

Kamis, 17 September 2020 - 23:36:56 WIB

Kepala Bapenda Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin SSTP MSi didampimgi Ustad Abdul Somad dan peserta stakholder foto bersama dalam acara sosialisasi pajak daerah, Kamis (17/9/2020)

Laporan Hendri Zainuddin
Pekanbaru

PEMERINTAH KOTA Pekanbaru dalam hal ini, Bapenda Kota Pekanbaru mengelar acara sosialiasasi Pajak Daerah. Kegiatan itu  berlangsung di Hotel Novotel Jalan Riau, Pekanbaru, Kamis (17/9/2020). 

Pada kesempatan itu para stakholder  yang menjadi peserta sosialisasi memberikan dana wakaf kepada Yayasan Tabung Wakaf Umat (YTWU). Sementara itu, total dana yang terhimpun sebanyak Rp54 juta.

Guna melibatkan masyarakat dalam berbagai program berkhidmah untuk umat,  maka YTWU melaksanakan  sosialisasi bersamaan dengan acara taushiyah Ustadz Abdul Somad (UAS) .

Usai penyampaian sosialisasi dari Ketua YTWU, Angkasa Pura II Pekanbaru menyerahkan dana sosial untuk pembangunan sarana ibadah senilai Rp40 juta. 

Beberapa perusahaan seperti Bank BJB, Hotel Jatra, Hotel Batiqa, Hotel Pangeran, Graviz Media ikut berwakaf untuk membangun masjid suku Talang Mamak yang sedang dibangun oleh YTWU di Desa Sungai Ekok, Kecamatan Rakit Kulim, Kabupaten Indragiri Hulu,  Provinsi Riau. 

Selain itu, akan dibangun Pesantren Tahfizh Alqur’an, di Palas Rumbai, di mana peletakan batu pertamanya direncanakan,  hari Sabtu, 24 Oktober 2020 mendatang.

Kepala Bapenda Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin SSTP MSi menjelaskan,  bahwa pihaknya menggelar acara Sosialisasi Pajak Daerah ini sekaligus memfasilitasi YTWU untuk presentasi program yayasan di hadapan stake holder.

“Alhamdulillah, banyak dana terhimpun dari stakeholder yang disalurkan ke YTWU. Semoga dana yang terkumpul ini  bisa digunakan untuk keperluan pembangunan,”  terang Zulhelmi kepada wartawan, Kamis (17/9/2020).

Sementara itu, dalam ceramahnya di hadapan para pengusaha yang hadir, UAS menyampaikan  bahwa agama Islam adalah agama yang mengatur semua sisi kehidupan kita. Tidak dipisahkan antara ritual agama dengan peran-peran sosial.

"Seorang pedagang mesti jujur. Seorang pengusaha mesti amanah. Seorang artis harus menjaga kehormatannya. Begitu juga seorang pegawai mesti berkhidmah kepada masyarakat sesuai fungsinya. Tidak boleh curang." sebut UAS.

Semasa produktif, kata UAS, gunakanlah kekuasaan untuk berbuat untuk kemaslahatan masyarakat. 

“Jangan hanya terlena dengan kepopuleran dan kesenangan oleh jabatan. Karena semua itu tak lama. Oleh sebab itu, bepikirlah lebih panjang lagi,” ingat UAS.

Saat masih sehat, muda, tangguh, dan income tinggi, sambung UAS gunakanlah tenaga, pikiran, dan harta untuk kebaikan. Agar ada tabungan di  akhirat kelak. "Jangan  setelah tak berdaya, baru berpikir membantu orang lain. Maka ini, hanya bisa mengusap dada,” tuturnya.

UAS menerangkan orang-orang yang hidup di dunia ini bagaikan orang tidur, banyak lalai. "Ketika mati, baru sadar, ternyata semua ambisi selama hidup hanya tinggal kenangan. Tak ada yang berguna kecuali amal sholeh," Imbuhnya. (Adv). ***