Media jadi Bagian dari Keberhasilan Penanganan Covid-19

Kamis, 29 Oktober 2020 - 08:32:36 WIB

Bus sekolah dialihfungsikan untuk menjemput pasien Covid-19. 

 JAKARTA--(KIBLATRIAU.COM)-- Relawan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Suryopratomo atau yang akrab dipanggil Tommy setidaknya sudah tujuh bulan terakhir bergabung dengan Satgas Covid-19 untuk membantu pencegahan Covid-19. Negara-negara lain seperti Selandia Baru, Korea Selatan, dan Taiwan terbilang berhasil melawan Covid-19 karena menganggap ini sebagai sebuah ancaman yang harus dicegah bersama. Mereka melihat ini bukan sebagai kelemahan tetapi apa yang menjadi kekuatan bersama. ''Saya melihat selama enam bulan ini Indonesia masuk dalam euphoria demokrasi dianggap ini sebagai sebuah isu untuk memotret ketidakmampuan pemerintah,'' ujar Tommy, seperti dikutip situs BNPB, Kamis (27/10/2020).Padahal pandemi Covid-19 ini menjadi permasalahan global yang semua negara juga tidak siap dengan adanya pandemi ini. Ironisnya, semua orang mengeksploitasi kelemahan yang seharusnya lebih baik mencari jalan keluar bersama.

"Yang saya lihat dan rasakan tujuh bulan ini, ibaratnya satgas lembaga sendiri dan pak Doni sejak awal mengajak kita perang bersama karena harus dilakukan kolaborasi pentahelix berbasis komunitas,'' ucap Tommy. Point penting yang ingin disampaikan Tommy adalah agar media juga tidak menjadikan Covid-19 sekadar isu liputan saja. Perlu di dalam sebuah pemberitaan memberikan edukasi kepada pembacanya. Ia menyayangkan media yang hanya mengejar clickbait semata yang tidak memberikan substansial terkait pemahaman yang benar apa yang harus dilakukan untuk menghadapi Covid-19 ini.

''Saya membaca hanya satu dua artikel yang memberikan pencerahan, selebihnya banyak yang menakut-nakuti,'' lanjutnya. Berdasarkan data, sebanyak 63 persen sosialisasi keberhasilan penanganan Covid itu ada di media dalam konteks memberikan edukasi terkait apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Pada bulan Juli lalu, Doni Monardo mengajak jurnalis untuk turut membantu mendorong masyarakat melakukan perubahan perilaku. ''Membangun kesadaran baru, Alhamdulillah paling tidak kolaborasi intens antara media dan satgas mencari jalan untuk menyelamatkan bangsa,'' ujar Doni. Doni dan Tomi bersama-sama mengajak jurnalis untuk ikut dalam program bela negara.''Wartawan adalah bagian dari pejuang, sekarang ini pahlawan dokter berjuang merawat pasien dan dibantu jurnalis termasuk masyarakat juga untuk mematuhi protokol kesehatan. Sekecil apapun peran adalah mereka yang ikut serta dalam
program bela negara,'' ujar Doni.(Net/Hen)