Kapolresta Pekanbaru Ajak Tokoh Agama jadi Garda Terdepan Penyejuk Antar Umat

Rabu, 13 Januari 2021 - 22:52:53 WIB

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol H Nandang saat menghadiri FGD Rabu )13/1/2021)

PEKANBARU--(KIBLATRIAU.COM)-- Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol H Nandang Mu'min Wijaya, S.I.K., MH, mengajak Tokoh Umat Agama, Adat dan Masyarakat, agar lebih aktif secara bersama-bersama mendukung TNI-Polri. Ini untuk saling menjaga kondusifitas Kamtibmas dan Memperkokoh Kerukunan Antar Umat di Kota Pekanbaru.

Penegasan itu, disampaikan Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol H Nandang Mu'min Wijaya, SIK, MH, saat menjadi nara sumber (FGD) bertemakan "Upaya memperkokoh kerukunan umat beragama di Kota Pekanbaru menuju Kota Smart City Madani", di Gedung Muballigh Center (GMC) IKMI Riau Jalan Todak Gang Udang Putih Tangkerang Barat Kecamatan Marpoyan Damai, Rabu (13/1/2021).

Turut hadir dalam FGD tersebut, Wali Kota Pekanbaru DR. H. Firdaus ST MT, Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol H Nandang Mu'min Wijaya, SIK MH, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama FKUB Kota Pekanbaru DR. H. Ismardi Ilyas, Sekretaris FKUB Kota DRS. H Dahlan Jamil MA, para Tokoh-tokoh Lintas Agama Kota Pekanbaru dan tamu undangan lainnya.

Kapolresta menjelaskan, menjaga kondusifitas sosial di tengah-tengah masyarakat antar kerukunan umat beragama di Kota Pekanbaru, bukan saja tugas atau peranan Pemerintah atau TNI-Polri saja dalam melakukannya. Akan tetapi juga diperlukan peran dari tokoh masyarakat, pemuka agama dan adat yang langsung bisa bersentuhan dengan masyarakat secara intens.

Lantaran itu, Kapolresta Pekanbaru tidak bosan-bosannya mengajak, para tokoh agama, masyarakat dan adat untuk saling bersinergi melakukan penguatan untuk memperkokoh keberlangsungan umat beragama, agar saling memilihara kebersamaan dan menerima perbedaan yang selama ini sudah terjalin untuk dirajut kembali bersatu dalam rangkaian Bhineka Tunggal Ika.

"Jika kita sudah terpecah belah, apa untungnya bagi kita dan bangsa negara kita, justru keberlangsungan hidup di Negara kita semakin rumit dan kacau. Sehingga konflik sosial yang terjadi tidak berkesudahan yang dapat mengacam keamanan masyarakat dan menghambat pembangunan di negeri kita sendiri," terang Kapolresta.

Diakui Kapolresta, dampak perkembangan era globalisasi saat ini, bisa memengaruhi kehidupan sosial masyarakat yang sudah baik dan terjalin selama ini. Jika pemangku kepentingan termasuk peran tokoh masyarakat, agama dan adat tidak melakukan penyaringan dengan baik, maka dampak negatif yang akan timbul dapat mengancam sistem keamanan bagi masyarakat itu sendiri.

Tambah Kapolresta, melalui diskusi forum yang bertemakan upaya memperkokoh kerukunan umat beragama di Kota Pekanbaru ini, bersama para tokoh lintas agama Kota Pekanbaru, untuk bisa mengingatkan kepada masyarakat, untuk lebih memperkokoh lagi agar menjaga toleransi antar umat beragama di kota Pekanbaru.

"Karena bagaimana pun, kita hidup selalu berdampingan dengan umat agama yang lainnya. Maka dari itu tetap menghormati perbedaan dan toleransi antar umat beragama yang ada di kota Pekanbaru," harap Kapolresta.

Lanjut Kapolresta, para tokoh lintas agama di Kota Pekanbaru, juga diminta agar menolak dan mengecam adanya upaya intoleran dari para oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, yang dapat memecah belah umat dan mempengaruhi umat untuk melakukan tindakan intoleran di lingkungan umat itu sendiri.

"Antar umat beragama yang ada saat ini harus saling bekerja sama dan mendukung segala aspek kehidupan masyarakat. Dan termasuk kehidupan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat untuk bersatu padu mendukung pembangunan Kota Pekanbaru, secara damai, kompak dengan kondusif dan mencegah upaya adanya tindakan radikal dan kelompok intoleran," tutur Kapolresta Pekanbaru.

Terakhir, Kapolresta juga menekankan agar para tokoh umat lintas agama yang ada di Kota Pekanbaru, menjadi garda terdepan untuk menjadi motivator dalam membangun toleransi antar umat bergama dan menolak faham radikalisme serta intoleran bagi umatnya itu sendiri.

"Sehingga jika terjadi adanya tindak faham radikalisme dan intoleran, para tokoh lintas agama bisa menjadi garda terdepan untuk mempersatukan kerukunan umat beragama tersebut dan menjalin kebersamaan itu lebih baik lagi dari persoalan yang terjadi," tutup Kapolresta. (Rls/Hen)