Pekanbaru Dibanjiri Gepeng

Dinsos Gencar Patroli Dititik Rawan

Chairani Ssos

PEKANBARU - (-KIBLATRIAU. COM) -- Bersamaan  terjadinya arus balik pasca lebaran Idul Fitri 1439 Hijriyah, pendatang mulai membanjiri Kota Pekanbaru. 

Karen hal ini berpengaruh pula terhadap keberadaan gelandangan pengengemis (Gepeng),  anak jalanan dan anak punk  yang juga semakin banyak di Pekanbaru.

Bahkan mereka sengaja datang dari luar daerah untuk mengais rezeki di Kota Pekanbaru. Sebab, Kota Pekanbaru masih 'Surga' bagi mereka. Kebanyakan  berasal dari Sumatera Barat dan Sumatera Utara.

Sehingga Dinas Sosial dan Pemakaman (Dinsoskam) Kota Pekanbaru gencar melakukan patroli di titik yang dianggap rawan. 

Kepala Dinsoskam Chairani Ssos kepada wartawan Kamis (21/6) menjelaskan bahwa hari pertama kerja pihaknya lakukan patroli rutin.  Ini salah satu bentuk langkah antisipasi mencegah gepeng datang kembali ke Kota  Pekanbaru.

"Kami menurunkan tim untuk memantau keberadaan gepeng, anjal dan anak punk yang dikhawatirkan kembali ke Pekanbaru. Biasanya mereka sengaja didatangkan oleh koordinator mereka ke Pekanbaru. Apalagi para gepeng dan anak punk dari luar kota itu masuk ke Pekanbaru bersamaan dengan arus balik lebaran," ujar  Dedek begitu akrab  disapa.

Diterangkan Dedek,  pihaknya tak ingin membiarkan mereka menjadi beban di kota ini, karena itu pihaknya telah menyiapkan tim untuk memantau titik-titik yang rawan keberadaan gepeng dan anak punk itu. "Begitu mengetahui keberadaan mereka, akan langsung ditertibkan," sebut Dedek. 

Penertiban ini tidak hanya dilakukan Dinsoskam saja, tapi juga berkoordinasi dengan Satpol PP sebagai penegak Perda. "Jadi kita akan berkoordinasi juga dengan instansi lain yang terkait," tambahnya.

Upaya lain yang juga dilakukan Dinsos kota Pekanbaru diakui mantan Camat Tampan ini akan melakukan edkuasi dan sosialisasi bagi masyarakat umum agar tidak memberi sedekah atau bantuan kepada para gepeng yang dijumpainya dipinggir jalan .

"Masih banyak lembaga atau yayasan yang bisa diberi bantau dan memiliki kejelasan payung hukum. Sehingga hal ini dapat menjadi pelajaran bagi para gepeng untuk tidak terus menerus menjadi pengemis dan memanfaatkan moment ramadhan dan lebaran," tutur Dedek mengakhiri.  (Hen). 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar