Akibat Hujan Deras

Longsor Timpa Kamar Ponpes, 5 Santri Meninggal

Ilustrasi tanah longsor

JATIM--(KIBLATRIAU.COM)-- Empat santri menjadi korban tanah longsor di Pondok Pesantren An-Nidhomiyah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Para korban berasal dari Kabupaten Jember yakni tiga korban meninggal dunia dan satu korban mengalami luka-luka.''Memang benar empat santri yang menjadi korban bencana longsor di Pamekasan merupakan warga Jember. Tiga korban meninggal dunia dan satu korban luka-luka,'' ungkap Plt Kepala Dinas Sosial Jember Widi Prasetyo di Jember, Rabu (23/2). Bencana longsor menerjang Pondok Pesantren An-Nidhomiyah Pamekasan, Jawa Timur, hingga menyebabkan lima orang meninggal dunia pada Rabu
sekitar pukul 02.00 WIB.

Santri asal Jember yang meninggal dunia dalam bencana longsor itu yakni Santi (14) dan Nur Azizah (13), keduanya warga Desa Dukuh Mencek, Kecamatan Sukorambi, kemudian Siti Komariyah (17) asal Desa Cumedak, Kecamatan Sumberjambe. Sedangkan satu korban yang mengalami luka atas nama Nurul Qomariyah (15) santriwati asal Desa Gunung Malang, Kecamatan Sumberjambe. ''Kami sudah melakukan asessment kepada keluarga korban untuk menyiapkan kelengkapan administrasi, agar keluarga mendapatkan santunan kematian karena menjadi korban bencana alam,'' ujarnya.

Dia mengatakan Dinsos Jember dan Dinsos Pemprov Jatim akan memberikan rekomendasi untuk pengajuan usulan santunan kepada korban tanah longsor melalui Kementerian Sosial. Musibah bencana alam tebing longsor menimpa santri Pondok Pesantren An-Nidhomiyah asuhan KH Muhedi terjadi pada Rabu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB akibat hujan deras yang terjadi di kawasan setempat sejak pukul 00.30 WIB.

Secara mendadak tebing setinggi sekitar 7 meter yang ada di samping pondok pesantren longsor dan menimpa dua kamar pondok putri yang ditempati tujuh orang. Bencana alam tersebut menyebabkan lima orang santri meninggal dunia, satu orang mengalami luka-luka hingga patah tulang dan satu orang lainnya berhasil selamat.Warga di sekitar pesantren langsung bergotong royong menyingkirkan material tanah yang menimpa dua kamar pondok santri putri tersebut.

3 Santri Dimakamkan di Jember

Jenazah tiga santri korban tanah longsor di Pondok Pesantren An-Nidhomiyah Kabupaten Pamekasan, Madura, dimakamkan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu petang. Empat santri yang menjadi korban tanah longsor di Pondok Pesantren An-Nidhomiyah berasal dari Kabupaten Jember yakni tiga korban meninggal dunia dan satu korban yang mengalami luka-luka. Jenazah Santi (14) dan Nur Azizah (13) dibawa ke rumah duka di Desa Dukuh Mencek, Kecamatan Sukorambi, yang kebetulan kedua santri tersebut masih satu kerabat
keluarga, sedangkan jenazah Siti Komariyah (17) dibawa ke rumah duka di Desa Cumedak, Kecamatan Sumberjambe.

''Ada dua santri asal Desa Dukuh Mencek yang menjadi korban longsor di Pamekasan yakni Santi dan Nur Azizah," kata Kepala Desa Dukuh Mencek Nanda Setiawan di Jember. Setelah tiba di rumah duka di Dusun Botosari, Desa Dukuh Mencek, kedua jenazah langsung dimandikan dan dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) yang berjarak sekitar 300 meter dari rumah duka. Kedua santri dimakamkan berdampingan di TPU setempat karena keduanya juga masih dalam satu keluarga dan keluarga ikhlas menerima musibah tersebut.

''Kami sangat terkejut mendapatkan informasi bahwa Santi dan Nur Azizah meninggal karena longsor di pesantren, namun keluarga sudah ikhlas," kata paman korban, Mukhlis. Menurutnya, Santi kelas 3 SMP dan sudah berada di pondok pesantren selama tiga tahun, sedangkan Nur Azizah baru satu tahun mondok di sana. ''Setelah lulus dari SD Dukuh Mencek 4, Nur Azizah memilih untuk menimba ilmu di Ponpes An-Nidhomiyah, mengikuti jejak Santi yang lebih dulu mondok di sana,''
tuturnya. Ia mengatakan, pihak keluarga tidak menyangka kalau kedua keponakannya menjadi korban bencana alam longsor di pesantren, namun pihak keluarga hanya bisa pasrah dan ikhlas menerima takdir tersebut.(Net/Hen)


Berita Lainnya...

Tulis Komentar