Tidak Menghargai Bawahan

Kepala Sekolah Pindah Tugas, Bawahan Potong Kambing dan Ayam

Ilustrasi kepala sekolah

PEKANBARU--(KIBLATRIAU.COM)-- Usai dipindahtugaskannya Hj. Elmi Gurita, MPd dari posisi Kepala Sekolah SMAN 15 menjadi Kepala Sekolah SMAN 5 Pekanbaru beberapa bulan yang lalu, ada cerita menarik dan cukup unik yang dirangkum awak media dari beberapa sumber. Entah karena bersyukur atas kepindahannya atau entah karena apa, info yang didapat awak media bahwa seekor kambing dan ayam telah dipotong. Hewan tersebut dipotong dan dimasak di luar, setelah masak lalu disantap beramai – ramai di sekolah oleh mantan bawahannya. Bahkan kepala sekolah yang baru pun juga ikut makan. Namun kepadanya disebutkan bahwa itu adalah acara penyambutannya.

''Menghargai bawahan tu tak ada, dia buat seperti “hewan” semuanya. Guru – guru pun kena sama dia dan sama masyarakat pun tidak akur, panas luar dalam dibuatnya,'' ujar salah seorang narasumber yang tidak bersedia disebutkan namanya mengomentari mantan kepsek tersebut. Seorang ibu pun membenarkan perihal potong kambing dan ayam tersebut. Kepada awak media ia juga ‘membuka’ siapa yang menyumbang kambing dan ayam. Ia pun mengaku bahwa  tukang masaknya adalah dirinya. Seorang guru lain mengatakan, ada siswa yang tinggal rumahnya di depan sekolah, dikeluarkan oleh kepsek tersebut dari sekolah hanya karena siswa tersebut nakal.


''Kadai urang koh disuruahnyo bongkar, kan “gilo” paja tu, mangkonyo ndak namuah pedulian lei tu, koh ndak sehat koh do kato ambo,''  ujarnya dalam bahasa
daerah disambut gelak tawa orang – orang yang ada di sekitarnya.

Ketika dikonfirmasi perihal acara syukuran ini kepada kepsek bersangkutan, ia malah bertanya balik siapa yang telah mengatakan begitu dan akan ditelponnya. Namun awak media tidak bersedia menyebutkan. Ini karena, seorang sumber selalu dijaga namanya dan kode etik. 

''Ada kemaren guru (mantan bawahan) datang ke sini, dia minta tandatangan saya tentang laporan yang lama. Terus saya tanya, betul kalian potong kambing (syukuran) saya pindah?. Nggak ada buk katanya,''  sebut kepsek. Ia mengatakan, kalau pun mungkin ada yang mengatakan begitu (gelar syukuran atas kepindahannya), bisa jadi karena orang tersebut sakit hati padanya. (af)


Berita Lainnya...

Tulis Komentar