Jadi Khatib Salat Ied di Kediaman

Gubri Menangis, Memohon kepada Allah SWT Minta Covid-19 Segera Hilang

Gubri Drs Syamsuar dan Edy Natar

PEKANBARU--(KIBLATRIAU.COM)-- Gubernur Riau, Drs H Syamsuar, MSi tidak kuasa menahan tangisnya saat menjadi khatib shalat Ied di kediaman rumah dinas Gubri,Jalan Diponegoro 1 Pekanbaru, Kamis (13/5/2021)lalu. Dia tak sanggup menahan air matanya, ketika membaca doa dalam khutbah dan bermohon agar Covid-19 yang sudah dua tahun mendera Riau segera hilang, tidak lagi menyusahkan masyarakat dan aktivitas masyarakat bisa segera pulih.


Dijelaskan Gubernur, dalam dua tahun ini, Covid-19 telah mengubah seluruh aktivitas masyarakat. ''Idul Fitri dua tahun ini terasa sangat spesial. Bila biasanya kaum muslimin shalat Ied di lapangan, sekarang kita shalat di rumah bersama keluarga. Biasanya setelah sholat Ied kita berjabat tangan danberangkulan, kini semuanya sebatas angan dalam ingatan,'' ujar Gubri dengan suara bergetar.

Pandemi Covid-19, kata Syamsuar, juga mengakibatkan kita dilarang mudik ke kampung halaman, tempat tumpah darah kita dilahirkan. ''Silaturahmi dengan keluarga, kakek-nenek dan orangtua serta menengok rumah orangtua tempat dulu kita dilahirkan tak bisa lagi. Kita juga tidak bisa melihat tepian sungai tempat kita dulu mandi bersama seluruh keluarga,'' sebut Syamsuar.Saat ini, ujar Syamsuar, kita hidup dalam kondisi dibatas-batasi oleh penyakit virus ini. ''Ya Allah, ya Rabb segerakanlah Covid ini berlalu. Agar kami bisa kembali saling bersilaturahmi, bekerja dengan normal kembali, tidak didera ketakutan lagi,'' harap Syamsuar dalam doanya yang diamini oleh seluruh umat.


''Pilu sedih hati ini rasanya melihat kondisi saat ini, tapi tentu ada yang lebih menyedihkan lagi yakni apabila amal ibadah kita selama bulan Ramadhan tidak diterima oleh Allah SWT. Mari kita berdoa agar kita semua diberikan hidayah oleh Allah SWT,'' ujarnya. Pada bagian lain khutbahnya, Syamsuar mengatakan, saat ini  pemandangan hilir mudik masyarakat sedikit berkurang karena pandemi Covid-19 dan semua kegiatan
dilakukan secara terbatas, termasuk tadarus, tarawih di rumah, bahkan i'tikaf pada 10 terakhir bulan Ramadhan pun ditiadakan.

 ''Mungkin Ramadhan kali ini Allah menginginkan kita untuk lebih memperhatikan ibadah kita dan lebih dekat dengan keluarga karena beraktivitas secara terbatas,'' sebutnya. Untuk itu, Gubri mengharapkan semua bisa mengambil hikmah Ramadhan yang spesial ini agar bisa menata hati dan mempertanyakan pada diri apa yang sebetulnya dicari dalam hidup ini. ''Jika kondisi ini masih membuat abai dan tidak sadar. Maka dengan cara apa lagi Allah SWT memperingati kita," tuturnya.

 

Syamsuar berharap Allah SWT selalu membukakan pintu hati semua pihak untuk mengambil hikmah setiap musibah, sehingga wabah ini segera sirna dan kembali menjadi insan yang mulia dan insan bertakwa.''Tidak ada yang perlu kita sedihkan dengan kondisi saat ini, justru kita lebih sedih kalau amal ibadah kita tidak diterima. Oleh sebab itu, mari kita berdoa agar kita semua diberikan hidayah oleh Allah SWT,'' pungkasnya.

Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setdaprov Riau, Zulkifli Syukur, sebelumnya menjelaskan, karena Pekanbaru berada di zona merah Covid-19, pelaksanaan shalat Idul Fitri di ibukota Provinsi Riau ini dilaksaanakan di rumah masing-masing. Tak terkecuali Gubernur Riau Drs H Syamsuar, MSi dan Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution yang juga mesti melakukan hal serupa mengingat Pekanbaru saat ini berada di zona merah Covid-19.


Gubernur Riau shalat Idul Fitri di rumah dinas gubernur, Jalan Diponegoro Pekanbaru dan Wagubri di rumah dinasnya di Jalan Sisingamangaraja Pekanbaru. ''Pak Gubernur dan Pak Wakil Gubernur menunaikan shalat Ied di kediaman dinas masing-masing bersama istri dan keluarga,'' tutur Kabiro Kesra Setdaprov Riau, Zulkifli Syukur. Gubernur Syamsuar langsung bertindak sebagai khatib shalat Ied di rumah dinas, sedangkan Ustaz Ramli Hasan yang juga imam Masjid Al Hidayah Kantor Gubernur Riau. ''Sedangkan di kediaman Pak Wagub, yang bertindak sebagai khatib dan imam Pak Wagub sendiri,'' terangnya.

Pelaksanaan shalat Ied di kediaman Gubri yang dipusatkan di Balai Pelangi, hanya diikuti keluarga dekat, anak, menantu, staf rumahtangga gubernur, adc gubernur dan Satpol PP rumah dinas Gubri. Sementara isteri Gubernur, Hj Misnarni Syamsuar, tidak tampak ikut dalam shalat Ied. (Rls/Hen)


Berita Lainnya...

Tulis Komentar