Minta Masyarakat tak Panik

Kemenkes Sebut Kasus Omicron Naik Jadi 1.078

Ilustrasi Omicron

JAKARTA--(KIBLATRIAU.COM)--Kementerian Kesehatan melaporkan, kasus Covid-19 varian Omicron kembali meningkat. Data 18 Januari 2022 masih 822, kini menjadi 1.078 kasus.Ini menunjukkan, ada penambahan 256 kasus Omicron di Indonesia dalam dua hari terakhir.“Total kasus Omicron 1.078,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi saat dihubungi, Kamis (20/1).Dari total kasus Omicron, 756 merupakan pelaku perjalanan luar negeri. Sementara 257 bukan pelaku perjalanan luar negeri dan 65 masih dalam penyelidikan epidemiologi.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan Indonesia akan menghadapi gelombang Covid-19 varian Omicron. Namun, dia meminta masyarakat tidak panik.Budi memastikan pemerintah sudah mempersiapkan berbagai hal untuk menghadapi gelombang Omicron."Kita akan menghadapi gelombang dari Omicron ini. Tidak usah panik, kita sudah mempersiapkan diri dengan baik," katanya dalam konferensi pers, Senin (10/1).Menurut Budi, pemerintah sudah mempelajari pola penularan Omicron. Berdasarkan kondisi di sejumlah negara, kasus Omicron meningkat dengan cepat, namun menurun dalam waktu singkat.

"Pengalaman menunjukkan, walaupun naiknya cukup cepat tapi gelombang Omicron ini turunnya pun cepat," ujarnya.Dia juga memastikan pemerintah sudah menyiapkan fasilitas kesehatan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Omicron. Saat ini, sudah ada 80.000 tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19.Namun, 3.000 tempat tidur di antaranya sudah diisi pasien Covid-19. Rencananya, pemerintah akan menambah tempat tidur di rumah sakit menjadi 150.000."Kita masih bisa meningkatkan jumlah tempat tidur rumah sakitnya ke angka 150.000," ucapnya.

Budi menyebut, pemerintah juga sudah menyiapkan obat Covid-19 Molnupiravir produksi Merck sebanyak 400.000 tablet dan protokol kesehatan baru untuk perawatan pasien di rumah sakit. Sejalan dengan itu, pemerintah sudah mendistribusikan lebih dari 16.000 oksigen generator ke seluruh fasilitas kesehatan dan memasang lebih dari 36 oksigen konsentrator di rumah sakit.Menurut Budi, kemungkinan kasus Omicron akan meningkat cepat dan banyak. Berdasarkan penelitian, sebanyak 30 sampai 40 persen pasien Covid-19 masuk rumah sakit.

Dilihat dari karakteristiknya, Omicron memiliki tingkat penularan sangat cepat. Namun, gejala yang ditimbulkan relatif lebih ringan."Tapi kita harus tetap waspada dan hati-hati. Kita harus siaga dan tidak perlu panik karena kasus yang masuk rumah sakit jauh lebih rendah dibandingkan dengan sebelumnya," ucapnya.Mantan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini mengatakan sebetulnya cara menghadapi Omicron sama seperti varian lainnya. Pertama, menjalankan protokol kesehatan dengan ketat, terutama menggunakan masker.

Kedua, memperketat surveilans. Jika warga merasakan kondisi tubuhnya tidak sehat, harus segera melakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR). Ketiga, segera mengikuti vaksinasi Covid-19."Terutama orang tua kita, para lansia yang belum divaksin, harus segera divaksin. Mereka adalah orang-orang yang harus kita lindungi karena merupakan faktor yang paling lemah untuk masuk ke rumah sakit," pungkasnya. (Net/Hen)


Berita Lainnya...

Tulis Komentar