78.839 jemaah haji Indonesia sudah di Makkah

Linjam Makkah Perkuat Seksus Masjidil Haram Agar Jemaah Lebih Aman

Jemaah haji tawaf di Masjidil Haram

MAKKAH--(KIBLATRIAU.COM)-- Masjidil Haram kian dipadati jemaah haji dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Berdasarkan laporan Kantor Urusan Haji (KUH) di Jeddah per tanggal 28 Juni malam, sebanyak 78.839 jemaah haji Indonesia sudah berada di Makkah.Demi memberikan rasa aman pada jemaah yang beraktivitas di sekitar Masjidil Haram, Seksi Perlindungan Jemaah (Linjam) Makkah memperkuat pasukannya.''Dalam rangka memberikan rasa aman untuk jemaah beribadah, personel kita perkuat di Masjidil Haram. Sebelumnya, sektor khusus Masjidil Haram personel 10. Saat ini ditambah 19 jadi 29 personel. Ini yang khusus personel dari TNI/Polri," kata Kasi Linjam Daker Makkah, Kolonel Muftil Umam, kepada tim Media Center Haji (MCH) 2022 di Makkah, Rabu (29/6).Selain prajurit TNI/Polri, sektor khusus di Masjidil Haram juga diperkuat petugas lainnya. Jika ditotal, keseluruhan petugas di sektor khusus kini mencapai 80 orang.

Petugas-petugas ini tersebar di delapan titik, baik area dalam maupun luar masjid. Seperti lokasi tawaf, lokasi sai, pintu Babussalam, sekitar Tower Zamzam, serta tiga terminal bus yang ada di seputaran Masjidil Haram.Selain menambah kekuatan petugas, waktu jaga atau sif di Masjidil Haram juga ditambah. Sebelumnya, hanya ada dua sif dengan waktu jaga masing-masing 12 jam. Kini ditambah 3 sif dengan waktu kerja 8 jam.Sejak pos seksus beroperasi di Masjidil Haram, kata Muftil, nyaris kendala yang dihadapi jemaah tidak terlalu krusial. Mayoritas temuan terkait jemaah adalah tersesat karena terpisah rombongan.

"Hari pertama dia melakukan umrah wajib tapi belum banyak lakukan orientasi lapangan sehingga ketika dia terpisah dari rombongan dia bingung, maka petugas itu yang arahkan ke terminal yang sesuai pemondokan," katanya.  Bahkan jika dibandingkan 2019 lalu, di mana masih terdapat jemaah risti, maka jumlah jemaah yang memerlukan bantuan petugas relatif tidak terlalu banyak."Sekarang tak sampai 20 kasus, ada yang pisah rombongan, tersasar ke sektor satu dan dua, tapi oleh teman-teman bisa langsung diatasi," tutur Muftil. (Net/Hen)


Berita Lainnya...

Tulis Komentar