Minta penyebarannya Disetop  

KPAI Nilai Video Murid Kepung dan Tendang Guru Tidak Santun

Ilustrasi Media Sosial

JATENG--(KIBLATRIAU.COM)--  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyayangkan aksi pengepungan dan penendangan dilakukan murid terhadap gurunya di SMK NU 03 Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. KPAI menilai aksi tersebut tak mencerminkan ketidak santunan sikap dan perilaku peserta didik terhadap sang guru. "Dengan tujuan dan alasan apapun tindakan para siswa tersebut sebagaimana terlihat di video merupakan tindakan tidak patut dan tidak bisa dibenarkan," kata Komisioner KPAI Bidang pendidikan Retno Listyarti, dalam keterangan tertulisnya, Senin (12/11). KPAI pun menyoroti viralnya video ini yang menampilkan identitas anak dan nama sekolah. Sebab, hal ini berpotensi kuat menimbulkan stigma negative terhadap sekolah dan para siswa lainnya yang bersekolah di SMK tersebut. "Apalagi komentar netizen mayoritas negatif dan agak emosional setelah melihat video 'guyonan' ini," kata Retno.

KPAI menghimbau untuk netizen tidak lagi menyebarkan video tersebut. Terlebih kasus dalam video tersebut sedang ditangani pihak sekolah dan akan dipantau prosesnya oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. "KPAI akan berkoordinasi awal melalui telepon dengan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah terkait kasus ini, guna memastikan langkah penyelesaian dan jika diperlukan adanya program pembinaan terhadap siswa dan pihak sekolah oleh Pemerintah Provinsi dan OPD terkait," kata Retno.

Sebelumnya, peristiwa murid menyerang guru ternyata terjadi di SMK NU 03 Kaliwungu, Kabupaten Kendal. Kepala Sekolah SMK NU 03 Kaliwungu, Muhaidin akan memanggil sejumlah orangtua murid dalam video tersebut. Namun, Muhaidin menyebut aksi itu hanya bercandaan saja. "Itu hanya guyon saja, jadi dalam kejadian tersebut tidak ada pemukulan atau pengeroyokan siswa terhadap guru," kata Muhaidin dalam keterangannya, Minggu (11/11). Namun, dia mengakui ulah siswa itu sudah kelewatan. Pihaknya pun akan menyelesaikan tindakan secara internal. "Kita coba selesaikan secara internal dulu dengan memanggil orangtua murid dan siswa kelas X TKR. Soalnya belum ada tindakan pemukulan dalam video itu. " ujarnya.

Dia menyebut kejadian terjadi pada Kamis (8/11) pukul 13.00. Dimana guru Joko Susilo yang mengajar mata pelajaran Gambar Teknik Otomatif dalam jam pelajaran itu menanyakan kepada muridnya soal kelengkapan peralatan gambar. Namun tidak dijawab. Justru dibalas dengan lemparan kertas ke arah kepala guru. Kemudian, sejumlah murid tidak merespons akhirnya suasana pecah murid berusaha mengepung guru dan seolah saling tendang seperti dalam dalam video 24 detik yang direkam oleh siswa dan tersebar luas. Guru yang berusaha menendang dengan mengibaskan buku yang dipegangnya. Gerakan sang guru disambut para siswa dan terlihat seolah saling tendang bahkan sepatu guru terlepas membuat bahan tertawaan siswa. (Net/Hen)
 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar