Mobil Pustaka  Keliling Dispusip Rutin ke  Lapas

Wujudkan Masyarakat yang Cerdas dan Berwawasan

Mobil Pustaka Keliling (MPK) milik Dispusip saat mengunjungi Lapas kemarin.

PEKANBARU --(KIBLATRIAU COM) -- Guna  mewujudkan masyarakat  yang cerdas dan berwawasan, mobil pustaka keliling (MPK) milik Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Pekanbaru dalam kurun waktu dua tahun belakangan ini rutin keliling ke Lembaga Pemasyarakatan (lapas).

"Layanan MPK bertujuan untuk mendekatkan bahan bacaan ke seluruh lapisan masyarakat, tidak terkecuali warga binaan di lembaga pemasyarakatan. Langkah ini dalam rangka mewujudkan masyarakat yang cerdas, melalui peningkatan minat dan budaya baca," ungkap Kepala Dispusip Kota Pekanbaru, Nelfiyonna, Senin (28/1/2019).

Dijelaskan Nelfiyonna,  bahwa  mobil perpustakaan kelliling (MPK) milik Pemerintah Kota Pekanbaru yang dikelola Dispusip menjadwalkan rutin setiap hari Sabtu melakukan kunjungan ke Lapas anak dan wanita. 

Adapun jenis buku yang disediakan disebutkan Nelfiyonna, diantaranya buku panduan keterampilan bagi napi, cerpen, pertanian, novel, agama.

"Mereka harus tetap bisa mengisi kekosongan waktunya dengan membaca bahan-bahan koleksi buku yang bermutu. 

Terutama buku-buku life skill yang mudah-mudahan bisa menginspirasi dan menambah wawasannya  untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat selama menjalani sisa-sisa hukuman. 

Diharapkan juga buku yang dibaca bisa menjadi bekal hidupnya setelah selesai menjalani masa hukuman," terang Nelfiyonna. 

Ditambahkan Nelfiyonna , pihaknya tengah merancang kegiatan dengan menggandeng  GPMB Kota Pekanbaru.

"Kita sedang merancang kegiatan bersama para volunteer yang tergabung dlm forum GPMB Kota Pku utk melakukan berbagai kegiatan bersama dlm kunjungan pusteling ke lapas seperti mendongeng, mengajarkan mrk menjadi seorg penulis cerpen, puisi dan lain sebagainya. 

Ini semua adalah program kita untuk mewujudkan masyarakat Pekanbaru yang cerdas melalui peningkatan minat dan budaya baca masyarakat. 
Dan alhamdulilah respon masyarakat binaan cukup tinggi. Ini terbukti dari buku bacaan yang kita bawa laris manis,  sekarang kita malah kekurangan bahan bacaan baru," ungkap Nelfiyonna..(Fr/Hen)


Berita Lainnya...

Tulis Komentar