PEKANBARU - Proses ganti rugi lahan di Jalan Subrantas, Kelurahan Tuaj Karya,  Kecamatan Tampan terus di upayakan. 
  
Hingga saat ini masih tersisa 5 persil dari total 82 persil yang belum tuntas ganti ruginya. Dari 5 persil yang belum diganti rugi tersebut 4 persil pemiliknya menolak diganti rugi. Sedangkan 1 persil lagi kepemilikan lahannya tumpang tindih.

"Kita sudah dua kali melakukan upaya mediasi, tapi belum menemukan kesepakatan. Bulan Maret ini kami akan kembali melakukan mediasi ketiga. Jika mediasi ketiga ternyata tidak juga ada hasilnya, maka kami bersama pihak pengadilan akan melakukan upaya paksa," ungkap  Kepala Dinas Pertanahan Kota Pekanbaru, Dedi Gusriadi, Rabu (7/3).

Pemilik 4 persil lahan tersebut tidak ingin dilakukan ganti rugi lahanya, Dedi mengungkapkan, bahwa harga yang ditawarkan oleh pemilik lahan terlalu tinggi dengan yang ditetapkan oleh tim apresial yang ditunjuk oleh Pemko Pekanbaru. Sehingga tidak ada titik temu. 
 
Meskipun sudah dilakukan mediasi dengan pihak pengadilan, namun tidak juga ada titik temu. Pemilik lahan tetap menolah lahanya diganti rugi dengan tawaran harga yang ditawarkan oleh tim apresial.

Sebelumnya, pihak Pemko melakukan upaya konsinyiasi karena pemilik lahan tidak mau dilakukan ganti rugi.

Bahkan,  Pemko menitipkan dana sebesar Rp 3,3 Milliar di Pengadilan Negeri Pekanbaru. Dana tersebut untuk ganti rugi 7 persil lahan di Jalan Subrantas. Namun setelah dilakukan mediasi, dari 7 persil tersebut ternyata 2 persil pemiliknya setuju dilakukan ganti rugi. Sehingga tersisa saat ini 5 persil lagi yang belum tuntas ganti ruginya hingga saat ini.

"Kami berharap yang 5 persil ini mau diganti rugi sehingga apa yang menjadi program pemerintah bisa dilaksanakan. Karena pelebaran jalan ini bukan untuk pemerintah, tapi untuk kepentingan masyarakat luas. Terlebih lagi,  ruas jalan mulai dari simpang Garuda Sakti sampai ke perbatasan kampar itu sering macet akibat kondisi ruas jalan yang sempit. Makanya kita harus mendukung untuk pelebaran jalan ini," tutup Dedi. katanya (HN)