Prestasi yang Melibatkan Komunitas Masyarakat

Kota Malang dan Palembang Terpilih Sebagai Kota Kreatif Indonesia

Wali Kota Malang Sutiaji


 

MALANG--(KIBLATRIAU.COM)-- Kota Malang terpilih sebagai Kota Kreatif Indonesia bersama Kota Palembang. Kota Malang pun ditunjuk Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) sebagai contoh kota kreatif. Sementara Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kutai Kertanegara menyandang Kabupaten Kreatif. Walikota Malang Sutiaji menyampaikan, prestasi tersebut merupakan kolaborasi pentahelix yang melibatkan komunitas masyarakat, pemerintah, akademisi, pengusaha dan media. Para stakeholder telah bersama-sama mewujudkan Kota Malang menjadi Kota Kreatif berbasis Aplikasi dan Pengembangan Game melalui program KaTa (Kabupaten/ Kota) Kreatif.

"Saya sampaikan, ada salah satu perusahaan produk game yang sudah dibeli oleh pengusaha di Amerika. Lakunya cukup lumayan, tahap pertama sudah dibandrol dengan harga USD 100.000 atau hampir Rp 1,4 miliar. Tapi itu tidak dijual saja, royaltinya tetap dapat, ini Alhamdulillah," tutur Sutiaji dalam keterangannya tertulisnya, Selasa (25/6).

Sutiaji menyampaikan testimoni Strategic Planning dan Road Map Malang Kota Kreatif di Alila Hotel Jakarta Pusat. Politisi Partai Demokrat itu membeberkan potensi dan raihan Kota Malang sebagai Kota Kreatif. Industri subsektor bidang game dan aplikasi Kota Malang melahirkan produk game seperti start up panic, paw paw, kimo run, galactic rush dan lain sebagainya. Selain itu para creator juga melahirkan banyak aplikasi, seperti Edupongo, kebromo.com, nusantaragps.com, indiekraft.com, travelingyuk.com, dataproyek.id, inon.com, myerpplus.com dan lain-lain.

Kata Sutiaji, Kapanlagi Network (KLY) yang merupakan media entertainment terbesar di Indonesia dibangun di Kota Malang. Sampai sekarang masih di Malang untuk development processnya.

Pertumbuhan industri dalam subsektor bidang game dan aplikasi ini berdampak positif pada perekonomian masyarakat dan serapan tenaga kerja. Data Pemerintah Kota Malang menyebutkan hingga saat ini mampu menyerap lebih dari 2200 tenaga kerja, 624 personal linear dan aktif dalam bidang tersebut.

"Smart City, bukan hanya smart city dalam satu kelompok saja, tapi smart city sudah menjadi kebiasaan dan harus bisa memberikan arti positif bagi masyarakat Kota Malang. Malang 4.0 ini menjadi sebuah keniscayaan," katanya.

Tetapi, Sutiaji menegaskan bahwa smart city Kota Malang tetap dalam dibingkai Malang City Heritage. Sehingga Kota Malang yang meng-internasional tetapi tetap mengakar nilai dan budayanya. "Ini menjadi karakter anak, kamu boleh maju tapi kamu adalah kelahiran Indonesia. Menghormati budaya dan karakter bangsa yang akan kami kuatkan. Jadi ekonomi kreatif tidak pernah meninggalkan Indonesia. Nah, ini yang akan kami kuatkan," ujarnya.

Sutiaji juga pamer rencana kawasan Kayutangan yang akan menjadi etalase bagi produk dan proses kreatif. Masyarakat atau wisatawan bahwa dapat bertransaksi di sana.

"Kalau nanti Anda sudah datang ke Kota Malang itu ada Kayutangan. Jadi Kayutangan itu kami jadikan satu jalur saja dan nanti di sana tidak bebas berkendaraan tapi kami gunakan untuk video mapping dari temen-temen untuk ditampilkan sana," katanya.

"Pemikiran, kontemplasi dan semuanya ada di rumah kreatif. Sehingga para pelaku usaha bisa bertransaksi langsung dengan komunitas, insya Allah demikian. Dari Malang untuk Indonesia," pungkas Sutiaji. Bekraf melaksanakan program Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) sejak 2016. Program ini bertujuan memberikan tools bagi KaTa untuk memetakan ekosistem, potensi, best practice dan permasalahan pengembangan sistem ekonomi kreatif. Setelah melalui proses panjang, mengerucut menjadi 4 Kota Kreatif, terdiri 2 kabupaten dan 2 Kota yaitu Kota Malang, Kota Palembang, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kutai Kertanegara.(Net/Hen)


Berita Lainnya...

Tulis Komentar