Termasuk Pungutan Uang Komite 

Gubri Syamsuar Pastikan Tahun Ajaran 2019-2020 SMA dan SMK Negeri Gratis

Drs H Syamsuar

PEKANBARU--(KIBLATRIAU.COM)-- Mulai tahun ajaran baru 2019/2020 ini, Gubernur Riau (Gubri) Drs H Syamsuar memastikan bahwa sekolah yang berada di bawah naungan Pemprov Riau, yaitu SMA dan SMK negeri, akan gratis dan bebas dari pungutan apa pun, termasuk uang komite yang selama ini sering jadi polemik pada masyarakat. Demikian dikatakan langsung  Gubri Syamsuar, kepada wartawan, Rabu (26/6) di kantor Gubernur Riau. Dikatakan Syamsuar, hal tersebut sesuai dengan komitmennya menerapkan wajib belajar 12 tahun yang sebelumnya juga sudah diajukan ke DPRD Riau. ”Kita sudah persiapkan semuanya, tahun ini wajib belajar 12 tahun dan itu sudah harus mulai diterapkan, termasuk sekolah gratis,'' ungkap Syamsuar.

Syamsuar menjelaskan untuk sekolah gratis ini mulai dari uang masuk sekolah sampai dengan pungutan-pungutan lain. Salah satunya uang komite yang selama ini jadi polemik dan memberatkan pada masyarakat.”Yang bayar itu hanya pakaian seragam, selain itu tidak ada. Jika masih ada, bisa dilaporkan agar bisa dibenahi,'' sebut Syamsuar. Ia juga menambahkan, terkait pendidikan ini ia tidak main-main dan sekolah yang terkait masalah akan ditindak tegas sesuai pelanggaran yang dilakukan. Seperti sebelumnya ia juga menerima laporan adanya salah satu SMA di Tualang yang melakukan pungutan yang akan diberikan tindakan tegas karena terbukti.

''Kita sudah terima laporan itu, kemungkinan bisa diberhentilah yang saat sedang di proses,'' terangnya. Sedangkan terkait informasi tahun ini hasil nilai SMA di Riau merosot dan tidak masuk dalam rata-rata nilai nasional sesuai passing grade yang dikeluarkan oleh Kemendikbud RI.Ia kembali menegaskan akan kembali melakukan pembenahan, terutama terhadap guru sebagai kunci dalam meningkatkan pendidikan. Program ini juga sudah dipersiapkan, artinya tinggal menjalankan. Seperti kembali meningkatkan pelatihan bagi guru-guru agar lebih baik lagi dari sebelumnya. ''Kita akan berikan pelatihan lebih baik lagi agar bisa mencapai program dengan maksimal,'' terangnya.Untuk lebih maksimal itu butuh pembenahan yang lebih baik. Jika memang dibutuhkan akan lakukan pada sekolah dalam artian dengan tujuan untuk lebih baik. ''Yang pati kita akan penuhi kebutuhan sekolah. Kalau tidak juga ada perubahan sudah pasti juga akan dibenahi,'' tutur Syamsuar. (Net/Hen)
 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar