FKUB Pekanbaru Gelar Sosialisasi Penguatan Kerukun

Memperkokoh Penguatan Kerukunan umat Beragama di Kota Pekanbaru

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Pekanbaru kembali mengelar kegiatan sosialisasi dalam rangka penguatan kerukunan umat beragama di Aula Kecamatan Tampan, Selasa (3/9/2019)

PEKANBARU--(KIBLATRIAU.COM)-- Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Pekanbaru kembali mengelar kegiatan sosialisasi dalam rangka penguatan kerukunan umat beragama di Aula Kecamatan Tampan, Selasa (3/9/2019). Acara ini tujunnya untuk memperkokoh penguatan kerukunan umat beragama di Kota Pekanbaru ini yang mengangkat tema 'Upaya memperkokoh Kerukunan Umat Beragama Di Kota Pekanbaru Menuju Kota Smart City Madani. Dalam acara ini, dihadiri Kesbangpol Kota Pekanbaru, Kapolresta Pekanbaru, Camat Tampan, Liswarti, Lurah se Kecamatan Tampan, LPM, Ketua RT dan RW.

Kepala Badan Kesbangpol Kota Pekanbaru, M Yusuf menyampaikan bahwa, Negara Indonesia merupakan negara yang kaya, bukan hanya hasil buminya saja, akan tetapi kekayaan tersebut juga berasal dari etnis, budaya, agama yang sebenarnya justru menjadi potensi. ''Suku di Pekanbaru ini hadir beraneka ragam suku, agama kalau kita saling kompak untuk hal-hal yang positif pasti menjadi kekuatan yang sesungguhnya. Misalnya membasmi yang namanya kotoran, pasti Pekanbaru bersih,"
terang Yusuf. Yusuf juga menyebutkan, bahwa dalam menjalani kehidupan sosial tidak bisa dipungkiri akan ada gesekan-gesekan yang akan dapat terjadi antar kelompok masyarakat, baik yang berkaitan dengan agama atau ras. ''Dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan dalam masyarakat maka diperlukan sikap saling menghargai dan menghormati. Dengan begitu, tidak terjadi gesekan-gesekan yang dapat menimbulkan pertikaian,'' ungkap Yusuf.


Camat Tampan, Liswarti pada kesempatan ini mengimbau agar perbedaan agama jangan sampai menjadi potensi negatif yang berakibatkan pada kecenderungan untuk menimbulkan konflik yang dibalut dengan berbagai kepentingan di masing-masing pihak. ''Begitu juga kita harapkan, agar tiap individu sesama penganut agama yang sama, agar tidak saling mengklaim kebenaran dan keyakinan, menghindari permusuhan karena perbedaan. Intinya, semua bertujuan untuk menciptakan kehidupan beragama yang tenteram, rukun, dan penuh kebersamaan, bisa diwujudkan dengan dialog-dialog maupun melaksanakan kegian bakti sosial bersama lintas agama,''harap Liswarti.(Kim)


Berita Lainnya...

Tulis Komentar