Lancarkan Aksi dengan Pisau Cutter

Kakak Beradik Pelaku Begal Ditangkap

Ilustrasi borgol

SAMARINDA--(KIBLATRIAU.COM)-- Kakak beradik di Samarinda, Junaedi (25) dan Mahendra (20) menjadi pelaku begal dengan kekerasan. Keduanya sudah 4 kali melancarkan aksinya dengan pisau cutter. Kasus terbaru, kakak beradik merampas tas berisi perhiasan emas seberat 100 gram. Emas tersebut dijual Rp 40 juta. Uangnya, habis dipakai untuk foya-foya. Junaedi dan Mahendra tidak memiliki pekerjaan alias pengangguran."Kemarin jual perhiasan emas laku Rp 40 juta, habis dalam seminggu. Ya bagi-bagi sama teman-teman. Buat minum (miras), judi dan kebutuhan sehari-hari," kata Junaedi saat ditemui di Mapolresta Samarinda, Jalan Slamet Riyadi, Kamis (12/9). Sebelum membegal, keduanya menenggak minuman keras terlebih dahulu. Mereka membagi tugas. Junaedi bertugas sebagai joki motor dan adiknya Mahendra sebagai eksekutor.

"Mabuk dulu, baru berani (membegal)," ujar Junaedi. Kasat Reskrim Polresta Samarinda AKP Damus Asa menerangkan, keduanya terakhir beraksi 24 Juli 2019 pagi lalu, di Jalan Pangeran Suryanata. Dua korban diserempet oleh pelaku dan diambil tasnya. "Korban dengan anaknya diserempet pelaku. Lalu menggunakan cutter, memutus tali tas korban dan melukai korban," kata Damus."Korban melapor, dengan kerugian keseluruhan senilai Rp 80 juta, karena ada perhiasan emas seberat 100 gram di dalam tasnya yang dibawa pelaku," ungkapnya. Aksi pembegal itu pun viral di media sosial. Dari pemeriksaan, kakak beradik itu sudah 4 kali menjambret dengan modus yang sama dan melukai korbannya. "Barang-barang hasil begal itu dijual untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan foya-foya," paparnya. Dari pengembangan kasus begal ini, 2 penadah barang hasil begal juga berhasil ditangkap kepolisian di Samarinda. Keempatnya ditetapkan tersangka dan kini meringkuk di penjara. (Net/Hen)
 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar