Indonesia Kehilangan Bapak Teknologi yang Sukses

Banyak Kenangan Manis Para Pemimpin Dunia pada BJ Habibie

Bj Habibie

JAKARTA--(KIBLATRIAU.COM)-- Duka mendalam atas meninggalnya Presiden ke-3 RI BJ Habibie bukan hanya dirasakan keluarga dan rakyat Indonesia. Namun, duka juga dirasakan oleh tokoh-tokoh dunia yang mengenal baik BJ Habibie. Beberapa tokoh dunia yang mengenal dekat Habibie memiliki beragam cerita. Berikut kenangan para tokoh dunia terhadap BJ Habibie:Presiden Partai Pakatan Rakyat Malaysia Anwar Ibrahim mengungkapkan duka cita mendalam atas meninggalnya BJ Habibie. Habibie dan Anwar punya hubungan dekat yang istimewa dan Habibie pernah sangat khawatir dengan kesehatan Anwar ketika dia sakit. Setelah menjalani operasi di Jerman, Anwar Ibrahim pernah tinggal di rumah Habibie di Jerman untuk masa pemulihan. Anwar tak pernah melupakan persahabatan dengan Habibie ketika dia berada di masa-masa sulit. Setelah dibebaskan dari penjara pada 2004, Anwar menjalani operasi saraf tulang belakang di Munich dan tinggal di rumah Habibie."BJ Habibie adalah orang yang sudah saya anggap keluarga dan dia sangat perhatian terhadap penderitaan yang saya alami ketika saya dalam proses pemulihan selepas operasi sesudah keluar dari penjara," kata Anwar.Tokoh reformis Malaysia itu juga berterima kasih kepada almarhumah Ainun Habibie yang juga merawatnya ketika dia di Jerman. "Dia orang yang rendah hati dengan kecerdasan luar biasa dan dia bukan politikus biasa," kenang Anwar di laman Facebooknya.


Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Ibu Negara Melania Trump menyampaikan ucapan duka cita atas meninggalnya Presiden ke-3 Indonesia BJ Habibie. Trump menyebut, Habibie sebagai contoh luhur karena kontribusinya bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Termasuk industri penerbangan Tanah Air. "Habibie, seorang insinyur yang sukses, juga akan dikenang kontribusinya bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi Indonesia, termasuk industri penerbangan dalam negeri, suatu contoh luhur dari kreativitas dan tekad kuat masyarakat Indonesia," ungkap Trump melalui surat Sekretariat Pers Gedung Putih, seperti yang diberitakan pada Minggu (15/9).


Pelopor kemerdekaan Timor Leste, Xanana Gusmao mengenang sosok Presiden ke-3 RI BJ Habibie sebagai tokoh yang berjasa bagi negerinya. Xanana masih mengingat pesan mendiang BJ Habibie bagi pembangunan Timor Leste, setelah wilayah itu berpisah dari Indonesia melalui referendum."Saya terharu sekali dengan pemikiran kakak saya. Beliau bilang, 'Xanana, menurut saya kalian harus memperhatikan pendidikan dan di zaman sekarang ini lebih memfokuskan pada teknologi dan sains," kenang Xanana, ketika melayat ke kediaman Habibie Sabtu (14/9) malam.

Setahun menjabat, Habibie memutuskan mengadakan referendum untuk Timor Leste, pada 30 Agustus 1999. Hasilnya, mayoritas rakyat Timor Leste memilih untuk memisahkan diri dari Republik Indonesia. "Tahun 1999 saya 'warga negara' Cipinang. Waktu beliau (Habibie) bilang kasih kepada rakyat Timor Leste hak untuk memilih (referendum)," ujar Xanana.Bagi Xanana, Habibie bukan hanya berjasa bagi kemerdekaan Timor Leste, tetapi juga menjadi sahabat yang sangat dicintainya. "Habibie artinya mencintai dan dicintai," tuturnya. Nama Habibie bahkan diabadikan menjadi nama sebuah jembatan di Dili. Di sana, nama Habibie sekaligus menjadi simbol teknologi. "Pada jembatan Habibie di Dili, di situ ada satu simbol teknologi untuk memberitahu bahwa Habibie adalah seorang yang demokratis dan Bapak Teknologi," katanya.

Ucapan duka cita terus berdatangan dari Pejabat Singapura atas wafatnya Presiden BJ Habibie. Ucapan tersebut disampaikan melalui pesan pribadi kepada Duta Besar RI di Singapura, Ngurah Swajaya, serta melalui pengisian Condolence Book yang mulai dibuka Kamis 12 September 2019 siang.Selain itu, melalui keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com Jumat (13/9/2019), disampaikan bahwa ucapan belasungkawa juga disampaikan oleh PM dan Presiden Singapura melalui surat langsung kepada Putra Almarhum, Ilham Akbar Habibie.Dalam suratnya, Presiden Singapura Halimah Yacob menyebutkan bahwa Indonesia telah kehilangan seorang pemimpin yang pada masa kepemimpinannya telah mengarahkan negara dengan tujuan dan arah yang jelas, selama masa transisi menuju demokrasi dan setelah Krisis Finansial Asia.Sementara itu, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menyebutkan bahwa Presiden ke-3 tersebut bekerja keras untuk menstabilkan negara setelah Krisis Finansial Asia pada 1997. Ia juga memberikan kesan terhadap Almarhum saat keduanya bertemu di berbagai kesempatan, termasuk saat kunjungan PM Lee ke Industri Pesawat Terbang Nusatura (IPTN) di Bandung, serta peresmian Batam Industrial Park pada 1990.(Net/Hen)


Berita Lainnya...

Tulis Komentar