Penularan Melalui Seksual

50 Ribu Warga Jawa Barat Mengidap HIV/AIDS

Ilustrasi HIV/AIDS

JABAR-(KIBLATRIAU.COM)-- Jawa Barat masuk lima besar daerah dengan jumlah pengidap HIV/AIDS terbanyak di Indonesia. Selain Jabar, ada Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Papua. Tercatat, hingga Juni 2019 ada 40 orang mengidap HIV dan 10 ribu mengidap AIDS.Parahnya, pengidap HIV/AIDS terjadi pada kelompok remaja dengan rentang usia 15-24 tahun. Jumlahnya meningkat dari 30 persen dari sebelumnya hanya 15 persen dibanding tahun 2018."Penderita justru dialami anak-anak, ibu rumah tangga, remaja bahkan tenaga kesehatan yang menangani pasien HIV/AIDS," ujar Kepala Seksi Penyakit Menular Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Widyawati di kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Rabu (16/10). Menurutnya, tenaga kesehatan juga harus terus diedukasi agar selalu menggunakan perlengkapan saat menangani pasien HIV untuk mencegah penularan. "Yang tertular justru mereka yang tidak tahu apa-apa, akibat perilaku orang di sekitar pergaulan. Tenaga kesehatan juga harus diedukasi agar mengenakan perlengkapan saat menangani penderita HIV. Termasuk peningkatan pelayanan deteksi dini HIV/AIDS bagi ibu hamil untuk menekan penularan kepada anak-anak," kata Widyawati.

Sementara, Ketua Sekretariat Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Jawa Barat, Imam Teja Rachmana mengungkapkan 90 persen pengidap HIV/AIDS berada di kisaran usia produktif antara 15-49 tahun. Di mana 30 persen di antaranya berada pada usia 15-24 tahun."Sekitar 90 persen penularan HIV melalui seksual. Ini sudah menyapa anak SMP, SMA dan perguruan tinggi. Kami mengajak seluruh insan kesehatan Kabupaten Bogor untuk bersinergi dengan kami dalam mencegah dan memberantas kasus HIV/AIDS. Melalui layanan eliminasi HIV/AIDS, terutama kepada usia remaja dan ibu hamil," kata Imam. Jika pencegahan tidak dilakukan melalui ibu hamil dan kelompok masyarakat usia 15-24 tahun, maka mereka akan menjadi penyumbang tetap penularan HIV/AIDS. Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor mencatat, pengidap HIV/AIDS mencapai 174 orang hingga September 2019. Jumlah ini diprediksi naik dibanding tahun 2018 yang tercatat ada 222 pengidap."Terlebih Kabupaten Bogor menjadi destinasi wisata yang berpotensi terjadinya penyebaran HIV. Jika pencegahan tidak dilakukan bersama-sama kita tidak akan berhasil menanggulangi dan mengeliminasi HIV/AIDS," kata Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehata Kabupaten Bogor, Dedi Syarif. (Net/Hen)


Berita Lainnya...

Tulis Komentar