Ketegasan Indonesia Hadapi Manuver China

Siapkan Operasi Siaga Tempur

Jokowi saat berada di Natuna

NATUNA--(KIBLATRIAU.COM)-- Hubungan Indonesia dan China memanas menyusul adanya kapal China masuk perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia(ZEEI) di perairan Natuna. Indonesia sudah menyampaikan protes lewat nota diplomatik ke China. Protes itu dibalas pemerintah China dengan menyatakan kapal yang memasuki perairan Natuna masih dalam batas wilayahnya tepatnya di Kepulauan Nansha. China menegaskan sudah lama para nelayannya mencari ikan di sekitar Kepulauan Nansha.

Pemerintah RI melalui Kementerian Luar Negeri kemarin kembali menegaskan, Indonesia dengan tegas menolak klaim historis China atas ZEEI. Presiden Jokowi sudah memerintahkan menambah pasukan untuk menjaga perairan Natuna. Berikut tindak tegas pemerintah:Pemerintah Indonesia tak tinggal diam, terkait masuknya kapal China yang tanpa izin memasuki perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia(ZEEI) di perairan Natuna. Salah satunya TNI mengerahkan lima kapal tempur dan satu pesawat intai ke perairan Natuna. Operasi itu dipimpin Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksdya TNI Yudo Margono.

"Operasi siaga tempur ini dilaksanakan oleh Koarmada 1 dan Koopsau 1 dengan Alutsista yang sudah tergelar yaitu 3 (tiga) KRI dan 1 (satu) Pesawat intai maritim dan 1 (satu) pesawat Boeing TNI AU. Sedangkan dua KRI masih dalam perjalanan dari Jakarta menuju Natuna," kata Laksdya Yudo dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/1/2020).Ia mengatakan, operasi ini digelar untuk melaksanakan pengendalian wilayah laut khususnya di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) laut Natuna Utara. Dia menambahkan wilayah Natuna Utara saat ini menjadi perhatian bersama, sehingga operasi siaga tempur diarahkan ke Natuna Utara mulai tahun 2020. "Operasi ini merupakan salah satu dari 18 operasi yang akan dilaksanakan Kogabwilhan I di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya," ujar dia.(Net/Hen)
 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar