Belum ada Laporan Kerusakan 

Gempa 6,6 Magnitudo di Sulut Tak Berpotensi Tsunami

Ilustrasi Gempa

SULUT--(KIBLATRIAU.COM)-- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,6 di Bolaang Uki, Sulawesi Utara (Sulut), pada Ahad pukul 23.58 WIB, tak berpotensi tsunami. Lokasi gempa di 64 kilometer Barat Daya Bolaanguki, Bolsel, Sulut itu turut dirasakan di sejumlah wilayah. "Gempa ini tidak berpotensi tsunami," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB Agus Wibowo dalam keterangannya, Jakarta, Senin (20/1/2020).

Gempa bumi yang terjadi di Sulawesi Utara itu dirasakan seperti di Bolaangmongodow Selatan gempa terasa kuat selama lima detik. Gempa juga dirasakan kuat di Gorontalo selama 2-3 detik, belum ada laporan kerusakan. "Gempa terasa sedang di Bonebolango selama 3-4 detik belum ada laporan kerusakan," ujarnya.Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui akun Twitter resminya @infoBMKG pada Senin (20/1) dini hari melaporkan gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami. "Titik koordinat gempa berada di 0.20 Lintang Utara, 123.89 Bujur Timur," lapor BMKG.

Pusat gempa tersebut berada di laut dengan kedalaman 95 kilometer. Jarak lokasi gempa yakni 64 kilometer dari Bolaang Uki ke arah barat daya. Menurut BMKG, dampak gempa yang paling terasa terjadi di Luwuk, Sulawesi Tengah, dengan skala MMI (Modified Mercalli Intensity) IV-V.

Skala MMI IV dan V artinya getaran dirasakan oleh banyak orang atau hampir semua penduduk. Kemudian akibat gempa itu, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, dan bandul lonceng dapat berhenti. Belum diketahui ada tidaknya kerusakan atau korban luka maupun jiwa akibat gempa tersebut.

Gempa bumi magnitudo 6,6 SR, yang berpusat 64 kilo meter Barat Daya Bolaang Uki, Bolaang Mongondow Selatan, Provinsi Sulawesi Utara, terasa hingga wilayah barat, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Senin (20/1). "Guncangan gempa cukup terasa kencang hingga wilayah Kecamatan Sumalata atau bagian barat kabupaten ini. Kami sekeluarga sempat dilanda kepanikan sebab durasi guncangan cukup lama," ucap Andri Usu, Kepala Desa Kasia, Kecamatan Sumalata.

Ia mengaku, baru akan beranjak tidur seketika dinding rumah bergetar dan terasa kencang. Usai gempa, hujan deras mengguyur wilayah pesisir tersebut, dengan intensitas rendah. Sementara itu, Lely Wakhidah, warga Desa Bulalo, Kecamatan Kwandang, yang berada di pusat ibu kota kabupaten tersebut, mengaku kaget dengan getaran gempa bumi itu."Iya, hitungannya cukup lama dan cukup membuat panik sebab getarannya sangat terasa hingga perabot rumah ikut bergetar," ungkapnya.

Sementara itu, belasan pengunjung warung kopi Cafe Coffee Jie di Luwuk Shopping Mall, kota Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah serentak melompat dari tempat duduknya saat gempa bumi berkekuatan 6.6 pada Skala Richter menggoncang wilayah itu.Bangunan yang berada di kawasan itu bergetar hampir satu menit pada Senin dini hari sekira pukul 01.58 Wita. Meski berjarak 145,37 kilometer dari pusat gempa, goncangan keras terasa di kota Luwuk, Kabupaten Banggai sehingga menyebabkan warga berhamburan keluar rumah.

Beberapa warga mengaku terkejut dan langsung berlarian menuju badan jalan saat mereka merasakan getaran gempa yang cukup keras itu."Kami bangunkan semua keluarga dan keluar untuk menghindari bangunan," kata Ritna, salah satu warga yang sempat ditemui berada di luar rumah, Senin dini hari.Ia mengaku masih trauma terhadap gempa. Oleh karena itu, setiap kali terjadi goncangan maka kakinya selalu gemetar. "Gemetaran saya. Takut kenapa-kenapa. Semoga saja tidak terjadi apa-apa," harapnya.(Net/Hen)


Berita Lainnya...

Tulis Komentar