PEKANBARU--(KIBLATRIAU.COM)-- Tim Gugus Provinsi Riau langsung mengambil sikap tegas, terhadap peran pihak Kimia Farma. Dalam melakukan rapid tes bagi keberangkatan dan kedatangan penumpang di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.
 
Tindakan tegas ini, menyikapi lolosnya ES (53) warga Kabupaten Rokan Hulu yang positif Covid-19 di Jakarta, Senin (6/7/2020) kemarin.

Selain itu, tidak ada kesepakatan awal antara tim Gugus Tugas Pemerintah Kota Pekanbaru dengan Kimia Farma tersebut.

''Tidak ada kesepakatan antara Pemko dan Kimia Farma. Bahwa mereka lah yang diminta melakukan rapid tes di SSK II,'' ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, Rabu (8/7/2020).

Namun, ternyata sebut Kadiskes, Kimia Farma bertindak melakukan rapid tes di SSK II. Karena, Angkasa Pura pusat bekerjasama dengan Kimia Farma Pusat.

Maka, setelah bertemu dengan pihak Angkasa Pura II dan pihak Kimia Farma, Rabu (8/7/2020) ini. Keputusannya, untuk rapid tes tidak lagi dilakukan Kimia Farma.

''Sekarang ini, jika warga Pekanbaru atau Riau ingin bepergian. Harus melakukan rapid tes, di tempat-tempat yang ditunjuk pemerintah,'' kata Mimi.

Sementara itu, pada perkembangan ES, saat ini dia telah dirawat isolasi di Wisma Atlet di Jakarta.

Sedangkan, hasil pertemuan dengan pihak Angkasa Pura II dan Kimia Farma disepakati akan dilakukan tracing terhadap para penumpang dan pilot Lion Air yang berangkat pada Ahad (5/7/2020) ke Jakarta.

Jumlah penumpang yang akan di rapid tes, sebut Mimi berjumlah 25 orang yang ikut berangkat dengan ES.

Sementara itu, informasi percepatan penanganan Covid-19 per hari Rabu (8/7/2020) di Provinsi Riau tidak 
terdapat penambahan kasus positif covid-19. 

Kabar baiknya, terdapat penambahan satu pasien covid-19 yang dinyatakan sembuh.

''Yang sembuh hari ini tuan RD (18) warga Kota Pekanbaru,'' jelas Mimi.

Dengan tidak ada penambahan kasus, maka total positif di Riau tetap 236 orang.

Dari kasus positif ini, saat ini masih dirawat 10 orang. Sedangkan, 215 orang dinyatakan sembuh dan dipulangkan serta 10 orang meninggal.

Pada kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masih dirawat berjumlah 56 pasien. Sedangkan dinyatakan negatif dan dipulangkan berjumlah 1.986 orang.

''Untik PDP meninggal dunia berjumlah 194 orang, dari total PDP berjumlah 2.236 orang,'' beber Mimi.

Pada kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 4.835 orang, yang  sudah selesai pemantauan berjumlah 77.469 orang.

Kabar baik yang kita syukuri adalah penambahan 1 pasien covid-19 
yang dinyatakan sembuh, yaitu
a. Tn. RD (18) yang merupakan warga Kota Pekanbaru.(Ha)