Parma Hotel Dijadikan Tempat Mesum bagi Muda-mudi
Terlihat pasangan muda mudi hendak masuk ke dalam Parma Hotel kemarin
Laporan Hendri Zainuddin
Pekanbaru
KOTA PEKANBARU dikenal dengan kota madani. Dengan prediket yang disandang itu, tentu Kota Pekanbaru harus bersih dari semua aktifitas yang berbaumaksiat. Buktinya, saat ini nama madani itu hanya isapan jempol belaka. Pasalnya, saat ini masih banyak keberadaan pati pijat, spa dan tempat prostitusi yangmerajalela di Kota Pekanbaru. Namun, yang santer saat ini ada beberapa hotel yang ada di Pekanbaru diduga menjadi tempat mesum. Seperti keberadaan Hotel Parma yang berada di Jalan Paus, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Marpoyan Damai. Di Parma Hotel ini sangat jelas terlihat ada pasangan yang diduga mesum masuk kedalam hotel untuk menginap. Hal ini, menambah aib ciri-ciri kota Madani yang diagung-agungkan Walikota Pekanbaru. Namun, bobroknya ternyata tidak sesuai marwah dan martabat agama islam.
Pantaun wartawan, terlihat sepasang muda-muda yang mulanya makan nasi goreng di kedai cikapundung yang berada di sekitar hotel tersebut. Hampir satu jam makan dan berbincang-bincang, lalu pasangan muda-mudi ini berjalan menuju Hotel Parma pada Rabu (26/8/2020) sekitar pukul 00.45 WIB dinihari. Lalu dalam seketikapasangan hilang dan masuk ke dalam hotel yang disinyalir tentu akan berbuat hal -hal yang melangar agama. Menyikapi hal itu, Ketua DPW Front Pembela Islam (FPI) Kota Pekanbaru M Husni Thamrin melalui Ketua Badan Anti Teror (BAT) Front Pembela Islam (FPI) Kota Pekanbaru M Nur Fajril SH mengatakan, bahwa pihaknya sangat mengecam dan mengutuk adanya hotel yang dijadikan tempat mesum atau prostitusi. Karena, perbuatanyang dilakukan oleh pasangan yang mesum ini tidak sesuai dengan ajaran agama islam.
''Kita sangat kesal dan tidak terima jika Kota Pekanbaru ini menjadi tempat maksiat. Terutama di hotel-hotel yang dijadikan tempat mesum ini. Dan ini sangat kita kecam, karena kita sama-sama tahu jika Pekanbaru mayoritas beragama islam. Jadi, tempat mesum ini harus ditindak tegas tanpa pandang bulu,'' tegas Fajrilkepada Kblatriau.com, Rabu (26/8/2020). Dijelaskan Fajril, pihak FPI selalu mendukung dan mewujudkan Pekanbaru menjadi Kota Madani, bukan sebaliknya menjadi tempat maksiat dan prostitusi lainya.''Maka dari itu, kita minta pihak terkait seperti Satpol PP dan pihak kepolisian untuk membasmi dan menindaktegas hotel yang menjadi tempat mesum tersebut.
Pada subtansinya bahwa ini adalah tugas mereka, jangan ada dugaan masyarakat bahwa penegak hukum terkesan diam terhadap maraknya praktek mesum danprostitusi di Pekanbaru ini,'' terang Fajril. Lanjut Fajril, setiap melakukan pergerakan FPI harus melalui tiga tahap. Yakni berdakwah, hisbah dan jihad.
''Jadi jika ada laporan dari masyarakat tentang maraknya prostitusi dan maksiat lainnya, maka kita akan lakukan monioring dan turun langsung ke lapangan. Hal ini kita lakukan untuk mencegah dan memberantas perbuatan yang melangar ajaran agama islam. Dan jika terbukti, ada pelangaran yang dilakukan oleh pihak hotel, maka kita minta juga Pemerintah dalam hal inidinas terkait untuk mencabut izinnya,'' tegas Fajril. ***