Tengkorak Diduga Santri di Ogan Ilir Ditemukan Nelayan

Kamis, 04 Februari 2021 - 08:01:30 WIB

Ilustrasi mayat

SUMSEL--(KIBLATRIAU.COM0-- Tiga bulan hilang, tengkorak diduga santri Pondok Pesantren Al Ittifaqiah Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Ahmad Zaki Fikri (17), ditemukan nelayan. Untuk memastikan identitasnya, polisi membawanya ke rumah sakit. Tulang belulang itu ditemukan seorang nelayan saat menangkap ikan di Desa Seri Menanti, Kecamatan Muara Kuang, Ogan Ilir, Senin (1/2) sore. Saksi kaget ketika mengangkat perangkap ikan menemukan tulang belulang. Bersamaan dengan itu, ditemukan juga sehelai celana pendek warna abu dan ikat pinggang warna hitam.Kasatreskrim Polres Ogan Ilir AKP Robi Sugara mengungkapkan, pemeriksaan medis memastikan tulang tersebut adalah bentuk manusia. Namun untuk memastikan identitasnya diperlukan pemeriksaan di Rumah Sakit M Hasan Bhayangkara Palembang.

''Benar, kemarin sore ditemukan tulang oleh nelayan saat menangkap ikan. Dugaan awal tulang korban Ahmad Zaki Fikri yang tenggelam tiga bulan lalu," ungkap Robi, Rabu (3/2/2021).Dikatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan keluarga terdiga korban. Keluarga meyakini mengklaim tulang itu adalah anaknya yang tengelam pada 30 Oktober 2020.''Keluarga mengenali celana dan ikat pinggang yang ditemukan bersamaan dengan tulang itu. Tapi secara fisik tidak bisa dikenali lagi,'' ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Ahmad Zaki Fikri tenggelam di Sungai Ogan, Desa Munggu, Muara Kuang, Ogan Ilir, Jumat (30/10). Peristiwa itu terjadi saat korban bersama 19 rekannya dan ustadz pembimbing datang ke desa itu untuk menggelar silaturrahmi dan khatamul quran, Kamis (29/10) sore. Di sana mereka menginap di rumah santri asal desa setempat.Keesokan harinya, korban bersama 15 temannya mandi di sungai dengan kondisi arus deras. Kemudian, mereka bermaksud menyeberangi sungai dengan cara berenang secara bersama-sama.

Lantaran sungai deras dan lebar membuat korban kelelahan dan hanyut. Beberapa rekannya mencoba membantu namun tak sampai ke pinggir sungai karena turut kelelahan. Korban pun terlepas dan hanyut terbawa arus. Warga menghubungi kepala desa dan selanjutnya dilaporkan ke polisi, BPBD dan Basarnas untuk melakukan pencarian. Namun, hingga saat itu korban belum juga ditemukan. Petugas banyak mengalami kendala, salah satunya arus sungai yang deras akibat debit akibt meningkat pasca hujan lebat di sungai tersebut. Pihaknya terus mengupayakan melakukan pencarian hingga korban ditemukan.(Net/Hen)