Puluhan Petani Kopsa-M Nyatakan Sikap
Puluhan petani Kopsa -M gelar aksi Kamis (2/12/2021).
Laporan Zulfan Taufik
Pekanbaru
PULUHAN massa yang merupakan para petani tergabung dalam Koperasi Sawit Makmur (Kopsa-M) menggelar aksi di depan gedung Kopsa-M yang berdiri di Desa Pangkalan Baru, Siak Hulu, Kampar. Ketika itu, para petani membawa atribut seperti spanduk dengan menyatakan sikap menuntut pengurus dan badan pengawas Kopsa-M 2016-2021yang diketuai Anthony Hamzah menyajikan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) 2019, 2020 dan 2021.
Hal ini berkaitan degan habisnya masa jabatan para pengurus tersebut pada hari ini, Kamis (2/12/2021).
"Sesuai dengan habisnya masa jabatan pengurus 2016-2021, maka kami meminta pengurus dan badan pengawas menyajikan LPJ selama tiga tahun berturut-turut," ujar Korlap aksi, Marlis kepada wartawan, Kamis (2/12/2021).
Bukan hanya itu, masa yang merupakan anggota Kopsa-M juga mengambil alih kepengurusan kebun di desa tersebut lantaran habisnya masa jabatan pengurus tadi.
"Secara otomatis pengelolaan jatuh ke tangan anggota Kopsa-M. Ini sesuai dengan kesepakatan dan aturan yang ada. Hingga pihak Anthony Hamzah menyajikan LPJ tiga tahun dan adanya pembentukan kepengurusan 2021-2026 yang sesuai dega aturan yang ada," tegas Marlis.
Dijelaskan Marlis, tidak sampai disitu, massa juga menolak keras rencana diadakannya Rapat Anggota Khusus (RAK) yang rencananya diadakan di salah satu hotel berbintang di Pekanbaru. Acara itu diduga ilegal lantaran tidak sesuai dengan ADR/ART Kopsa-M.
"Acara itu juga tidak sesuai bahkan bertentangan dengan Permenkop/UKM/2109. Kita duga acara itu akal-akalan pengurus untuk meluruskan pemakaian keuangan, penyelewengan menggunakan panitia yang bukan dari anggota Kopsa-M," tuturnya.
Sementara diterangkan Marlis, berdasarkan keterangan Kepala Dinas Koperasi Kampar, Hendri Dunan, pihaknya tidak memberikan petunjuk akan gelaran RAK tersebut. Bahkan Hendri memastikan dirinya tidak akan hadir dalam acara yang dibungkus seminar tersebut.
"Kita juga meminta agar pengurus menghentikan adu domba yang memecah belah antara petani dan masyarakat," bebernya.
Sebelumnya, Rumzi yang juga anggota Kopsa-M mengatakan bahwa anggota akan melakukan membubarkan acara tersebut secara paksa jika tetap berjalan. "Kita juga sudah informasikan kepada pihak kepolisian Daerah Riau," pungkasnya.***