Laporan : Hendri Zainuddin

Pekanbaru

      

          KEMENTRIAN Agama (Kemenag) Kota Pekanbaru yang dalam hal ini melalui Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) mengelar rapat perdana dalam rangka persiapan bimbingan ibadah haji tahun 1445 H/ 2024 M. Rapat itu berlangsung di Aula  kantor Kementerian Agama pada hari Jum'at, (22/3/2024) lalu. Rapat ini dipimpin oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru H Syahrul Mauludi didampingi Kasubbag Tata Usaha H Abdul Wahid dan Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Pekanbaru Haryati, M.Sy,

Pada kesempatan itu, Hj. Haryati, M.Sy, Ak mengatakan bahwa  rapat perdana ini menjadi langkah awal dalam menyusun rencana dan strategi yang komprehensif untuk memastikan kelancaran dan kesuksesan bimbingan manasik haji Kota Pekanbaru.  Dijelaskanya, tahun ini pelaksanaan manasik haji Kota Pekanbaru dilaksanakan di Masjid Agung An-Nur Provinsi Riau.''Mengingat Jam'ah Haji Kota Pekanbaru merupakan jamaah haji terbanyak Kota Pekanbaru dalam kurun waktu 10 tahun terakhir dan  tahun ini sebanyak 1160 jemaah berangkat ke tanah suci.Pelaksanaan manasik haji Kota Pekanbaru akan dilaksanakan pada tanggal 16 April 2024,'' ujarnya kepada Kiblatriau.com, Ahad (24/3/2024).

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru Drs. H. Syahrul Mauludi, MA saat dikonfirmasi  Kiblatriau.com, Ahad (24/3/2024)  menyampaikan bahwa dalam rapat itu membahas terkait persiapan haji yang akan dilakukan pada tahun  2024 ini. Selain itu, kata l Mauludi dibicarakan juga terkait penyusunan manifes/kloter, Karu dan Karom. Selanjutnya penyiapan adiministrasi bagi seluruh jemaah serta menyusun rencana manasik tingkat kota dan kecamatan

'''Dalam rapat kemarin kita ada  beberpaa poin yang dibahas. Yang kita tekankan soal administrasi terkait data Manifes Jama'ah haji Kota Pekanbaru. Ini mengingat Kota Pekanbaru merupakan salah satu dari tiga Kabupaten Kota yang belum menyelesaiakan pengirimkan data manifest  
jama'ah haji ke Kanwil Kemenag Provinsi Riau. Oleh sebab itu, kita sampaikan kepada seluruh jemaah melengkapi syarat-syarat yang dibutuhkan,'' sebut Mauludi.

Ditambahkan Mauludi, bahwa ia jga mengingatkan kepada panitia penyelengara supaya tulus dan ikhlas dalam melayani jemaah. ''Haji bukan tanggung jawab pegawai di haji saja, tapi semua kita yang ada di Kementrian agama ini. Terlebih lagi, pelayanan haji  merupakan layanan yang sensiif, sedikit ada persoalan maka akan berdampak kepada kinerja institusi. Manasik haji dilaksanakan mesti mengunakan alat peraga yang sesuai dan tak boleh seadanya. Jangan ada jemaah yang salah menginterprestasikan kabah  dikarenakan alat peraga tidak sesuai. Oleh sebab itu, , mari kita bersama-sama memberikan pelayanan terbaik dan mendukung seluruh proses persiapan hinga pelaksanaan ibadah haji nantinya,'' harap Mauludi.***