4 Golongan Orang yang Masuk Surga Tanpa Hisab
Ilustrasi jenazah
JAKARTA--(KIBLATRIAU.COM)-- Mati syahid adalah akhir kehidupan yang sangat mulia bagi umat Islam. Namun, apakah orang mati syahid masuk surga tanpa hisab?.Menukil kitab Ahkaamul Janaa'iz wa Bid'ihaa karya M. Nashiruddin al-Albani yang diterjemahkan oleh A.M. Basalamah, golongan orang yang mati syahid dijelaskan dalam salah satu hadits. Suatu ketika Rasulullah SAW bertanya pada para sahabat,"Apa yang kalian kategorikan sebagai orang yang mati syahid di antara kalian?" Para sahabat menjawab, "Wahai Rasulullah, yang kami anggap sebagai orang yang mati syahid adalah siapa saja yang mati terbunuh di jalan Allah."
Rasulullah SAW bersabda, "Kalau begitu umatku yang mati syahid sangatlah sedikit."Para sahabat kembali bertanya, "Kalau begitu siapa sajakah dari mereka yang mati syahid, wahai Rasulullah?"Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang terbunuh di jalan Allah, yang mati sedang berjuang di jalan Allah, dan yang mati karena penyakit kolera, yang mati karena penyakit perut maka dialah syahid, dan orang yang mati tenggelam dialah syahid." (HR Muslim, Ahmad, dan Baihaqi)Terdapat banyak kemuliaan bagi orang yang mati syahid, salah satunya masuk surga tanpa hisab. Mengutip kitab Mukasyafatul Qulub karya Imam al-Ghazali yang diterjemahkan oleh Jamaluddin, hal ini bersandar pada sabda Rasulullah SAW,
"Jika hari kiamat telah tiba, ada empat golongan yang masuk surga tanpa hisab, yaitu orang alim yang mengamalkan ilmunya, orang yang menunaikan haji dengan tidak berkata keji dan tidak fasik hingga meninggal dunia, orang mati syahid yang terbunuh di medan perang untuk meninggikan kalimat Allah, dan orang dermawan yang mencari harta dengan cara halal lalu menafkahkannya di jalan Allah tanpa riya. Mereka saling berselisih mengenai siapa di antara mereka yang akan masuk surga lebih dahulu."Dikutip dari Al-Hisab karya Mahir Ahmad Ash-Shufiy yang diterjemahkan Badruddin dkk, hadits yang juga menjelaskan perkara ini diriwayatkan Anas bin Malik RA. Rasulullah SAW bersabda,
"Ketika semua makhluk berdiri untuk hisab, datanglah suatu kaum yang meletakkan pedang-pedang mereka di atas leher mereka yang mengalirkan darah. Mereka pun berdesakan di pintu surga, lalu ada yang bertanya. 'Siapa mereka?'Ada yang menjawab, 'Mereka adalah orang-orang yang mati syahid, mereka selalu hidup dan mendapat karunia (dari Allah)'. Kemudian, ada yang memanggil, 'Orang yang pahalanya menjadi kewajiban Allah hendaknya bangun dan masuk surga.'Kemudian, ia memanggil untuk kedua kalinya, 'Orang yang pahalanya menjadi kewajiban Allah hendaknya bangun dan masuk surga'. Ada yang bertanya, 'Dan siapakah orang yang pahalanya menjadi kewajiban atas Allah?'
Rasulullah SAW bersabda, 'Mereka itu adalah orang-orang yang memaafkan orang lain'. Kemudian, ada yang memanggil untuk ketiga kalinya, 'Orang yang pahalanya menjadi kewajiban atas Allah hendaknya bangun dan masuk surga', lalu bangunlah sekian ribu orang kemudian mereka masuk ke surga tanpa dihisab'." (HR Thabrani)
Keutamaan Mati Syahid
Selain masuk surga tanpa dihisab, keutamaan mati syahid adalah mendapat rezeki di sisi Allah SWT. Dikutip dari buku Syahid Mihrab karya Dimitri Mahayana, hal tersebut dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Ali 'Imran ayat 169. Allah SWT berfirman,
????? ??????????? ?????????? ????????? ???? ???????? ??????? ?????????? ? ???? ?????????? ?????? ????????? ?????????????
Artinya: "Jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati. Sebenarnya, mereka itu hidup dan dianugerahi rezeki di sisi Tuhannya."Saking mulianya mati syahid, orang yang telah mati syahid bahkan ingin hidup kembali di dunia agar bisa merasakan mati syahid lagi. Menukil kitab Mukhtasar Shahih Muslim karya Syaikh M. Nashiruddin al-Albani, hal ini dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan Anas bin Malik RA. Rasulullah SAW bersabda,
"Setiap orang yang masuk surga akan senang sekali seandainya ia bisa kembali ke dunia. Namun, ia tidak menginginkan apa pun dari kehidupan di dunia tersebut selain mati syahid. Orang yang mati syahid itu hanya ingin kembali hidup di dunia untuk dapat terbunuh secara syahid sebanyak sepuluh kali, karena kemuliaan yang dicapainya." (HR Muslim).(Net/Hen)