Buka Sosialisasi Pendidikan Politik Bagi RT, RW dan LPM, Begini kata Pj Walikota Pekanbaru

Senin, 15 Juli 2024 - 21:12:44 WIB

Pj Walikota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa membuka kegiatan Sosialisasi Pendidikan Etika dan Budaya Politik bagi RT, RW dan LPM se-Kecamatan Marpoyan Damai dan Bukit Raya Senin (15/7/2024)

PEKANBARU--(KIBLATRIAU.COM)-- Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Pj Walikota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa membuka kegiatan Sosialisasi Pendidikan Etika dan Budaya Politik bagi RT, RW dan LPM se-Kecamatan Marpoyan Damai dan Bukit Raya. Acara itu berlangsung, di Hotel Dafam Jalan Sultan Syarif Kasim, Kota Pekanbaru, Senin (15/07/2024).

Pantauan di lapangan nampak hadir, Pj Walikota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa, Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru, Indra Pomi Nasution, Plt Kaban Kesbangpol Pekanbaru, Drs Mirwansyah Siregar, Kasatpol PP Pekanbaru, Zulfahmi Adrian. Selain itu, ada Kalaksa BPBD Pekanbaru, Zarman, Camat Marpoyan Damai, Fauzan, Camat Bukit Raya , Ketua KPU, Ketua Bawaslu Pekanbaru, Akdemisi dari UNRI serta jajaran RT, RW dan LPM se-kecamatan Marpoyan Damai dan Bukit Raya.

Pada kesempatan itu, Pj Walikota Pekanbaru Risnandar Mahiwa, menargetkan partisipasi pemilih di Pemilu 2024 mendatang bisa mencapai angka 90 persen. Pada Pemilu 2019 lalu, kata dia, partisipasi pemilih di Ibukota Provinsi Riau sudah mencapai 80 persen.

"Jadi, kita berharap tahun 2024 bisa 90 persen minimal," ucapnya didampingi Kaban Kesbangpol Pekanbaru Drs Mirwansyah Siregar.

Untuk meningkatkan partisipasi pemilih, terang Risnandar, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait terus melakukan sosialisasi guna mengedukasi warga agar memberikan hak pilihnya di Pemilu 2024 mendatang.

"Karena kita ingin terkhusus di Pekanbaru ini, pesta demokrasi tahun 2024 betul-betul berhasil dengan tingkat pemilih supaya bisa tinggi yang datang ke TPS (tempat pemungutan suara)," harap Risnandar.

Di samping berupaya meningkatkan partisipasi pemilih, Pemerintah Kota juga ingin Pemilu 2024 bisa bebas dari politik uang.

"Sehingga menghasilkan wakil rakyat yang betul-betul dipilih dari hati nurani masyarakat," tuturnya.***