Warga Resah Banyak, Usaha Penampung Barang Bekas Ilegal Marak Beroperasi

Kamis, 01 Agustus 2024 - 22:50:06 WIB

Sejumlah usaha pengepul barang bekas ilegal marak beroperasi di Jalan Lingkar, Kelurahan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawa

PELALAWAN --(KIBLATRIAU.COM)-- Sejumlah usaha pengepul barang bekas ilegal marak beroperasi di Jalan Lingkar, Kelurahan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan yang diduga menampung barang hasil curian.

Setelah warga Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan dibuat jadi resah. Ketika kasus pencurian meningkat, di kala penampung barang ilelal hasil curian bebas beroperasi.

"Kami jadi was-was keamanan tak terjamin. Kalau penampung barang ilegal menjamur. Tentu para maling besi (Mabes) makin merajalela," ujar Siam salah satu warga Jalan Lingkar yang ditemui media ini, Kamis (1/8/2024).

Keresahan masyarakat itu, terkuak dari beberapa kasus pencurian yang terjadi di antaranya pencurian besi pagar, tiang dan rambu-rambu lalulintas, tiang lampu hias penerang jalan, kabel listrik sera tiang besi spandut ikut disita para.pelaku.

“Kami masyarakat resah. Kalau ada besi atau kabel terpasang disikat. Jangankan barang-barang warga. Tapi juga milik pemda dan perusahaan yang sudah dijaga pada hilang. Karena mudah dijual ada tempat penampung nya, itu yang selalu jadi incaran baik besi, tembaga dan stylish," ungkap Jont dengan nada kesal.

Apalagi keberadaan penampung barang ilegal ini keberadaanya tidak jauh dan menjamur, tanpa ada  tindakan dari apara terkait. Sehingga para pelaku pencurian dengan mudah menjual hasil kejahatannya

Untuk itu, ia diminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan dan Aparat Penegak Hukum (APH) untuk segera bertindak menertibkan usaha penampungan barang-barang ilegal tersebut.

"Kepada pihak berwajib dan pemerintah dapat segera menertibkan usaha penampungan barang ilegal ini. Kalau sudah ditertibkan, tentunya pelaku pencurian akan menurun, karena mereka kesulitan menjual besi hasil curiannya," tuturnya.

Namun sebagian penampung barang ilegal itu untuk menutupi aksinya, mereka juga menampung barang-barang bekas berupa botol dan plastik bekas. Serta menutup pagar sekeliling agat tidak terlihat dari luar. (Sa)