Timnas Indonesia Krisis Pemain di Posisi Thom Haye, Kreativitas Melempem
Timnas Indonesia - Thom Haye dan Ivar Jenner
Bola.com--(KIBLATRIAU.COM)-- Pencapaian Timnas Indonesia menahan imbang tim kuat Australia meninggalkan pekerjaan rumah (PR) bagi pelatih Shin Tae-yong. Berkaca dari duel kemarin, Indonesia masih butuh stok gelandang tangguh di lini tengah.Bertarung di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Selasa (10/9/2024), Skuad Garuda tampil kinclong di matchday 2 Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.Jay Idzes dan kawan-kawan mampu membuat Australia kelimpungan, bahkan nyaris kalah sebelum akhirnya bermain sama kuat 0-0.Hasil positif yang diraih Indonesia di kandang kali ini terasa istimewa karena dalam 17 pertemuan terakhir Australia mengantongi 16 kemenangan. Indonesia sendiri terakhir kali bisa mengalahkan Australia pada 1981 atau 43 tahun yang silam.Sebelumnya, Timnas Indonesia juga menahan gurita Asia lainnya yakni Arab Saudi dengan skor 1-1.
Timnas Indonesia sebenarnya bisa mengalahkan Australia asal saja dua gelandang yang dimainkan Shin Tae-yong, Nathan Tjoe-A-On dan Ivar Jenner bisa mengimbangi permainan duo playmaker Socceroos, Keanu Baccus serta Jackson Irvine.Baik Nathan Tjoe-A-On maupun Ivar Jenner tampak kewalahan menjalankan tugas mendistribusikan bola kepada Rafael Struick yang diplot sebagai target-man.Dua sayap, Marselino Ferdinan dan Ragnar Oratmangoen, begitu juga dua bek yaitu Jay Idzes dan Rizky Ridho beberapa kali masuk ke tengah guna memberikan bantuan kepada Nathan Tjoe-A-On dan Ivar Jenner.Ke mana Thom Haye? Gelandang 29 tersebut tak masuk starting XI. Padahal, saat lawan Arab Saudi, Thom Haye jadi starter.
Tak sedikit yang terkejut, terkait keputusan Shin Tae-yong memarkirkan sang jenderal lapangan tengah. Isu yang berkembang menyatakan, Thom Haye diparkir karena sempat cedera saat bertanding melawan Arab Saudi.Tapi isu tersebut terbantahkan, karena Thom Haye dimasukkan pada menit ke-69. Ia menggantikan Ivar Jenner.Keputusan yang telat, mengingat lini tengah sepenuhnya menjadi milik tim tamu. Tapi, kehadiran Thom Haye setidaknya membuat serangan Indonesia lebih bervariasi. Thom Haye mampu mengatur tempo permainan dan sesekali melepaskan umpan-umpan pendek dari kaki ke kaki serta crossing ke jantung pertahanan lawan.Ragnar Oratmangoen yang diplot sebagai striker menggantikan Rafael Struick serta Witan Sulaeman lebih dari sekali mendapat assist manis dari Thom Haye. Eks pilar Heerenveen, Belanda, itu juga kerap berjibaku demi merebut atau mempertahankan bola di kakinya.
Pada laga selanjutnya, Thom Haye harus dikembalikan ke peran sentralnya. Artinya, selama ia tak dibekap cedera parah, kelahiraan 9 Februari 1995 itu tetap menjadi motor sekaligus kreator serangan Indonesia.Bukan cuma penuh kreativitas, Thom Haye juga punya tembakan jitu dari luar kotak penalti. Itu ia buktikan saat Indonesia mengalahkan Filipina 2-0 pada laga pamungkas Grup F putaran kedua kualifikasi.Sebenarnya, Indonesia punya stok gelandang seperti Thom Haye. Dia adalah Marc Klok, gelandang cemerlang kepunyaan Persib Bandung.
Marc Klok bukan wajah asing di ruang ganti timnas. Sebelumnya, pemain berusia 31 tahun itu langganan timnas. Dalam beberapa pertandingan, Shin Tae-yong mempercayakan Marc Klok sebagai pengatur serangan.Hanya saja, kehadiran pemain aboard Eropa membuat Marc Klok terpinggirkan. Padahal, kalau mau jujur, Marc Klok belum habis. Terbukti, sampai saat ini ia masih masuk 11 pemain andalan Maung Bandung besutan Bojak Hodak.Tak ada salahnya, guna mengantisipasi melempemnya lini tengah pada laga selanjutnya, ada baiknya Shin Tae-yong kembali memanggil Marc Klok. Duet Marc Klok - Thom Haye pastinya membuat serangan Indonesia lebih ganas.Marc Klok sendiri siap 100 persen jika timnas membutuhkan tenaga dan pikirannya. "Saya selalu siap bermain untuk negara kita," kata Marc Klok.(Net/Hen)