Anggota DPRD Riau Gelar Reses di Kelurahan Wonorejo, Ini Penjelasan M Farel Vareza S.Ak

Anggota DPRD Provinsi Riau M Farel Vareza S.Ak melakukan reses di jalan Kuini, Kelurahan Wonorejo,Kecamatan Marpoyan Damai,Selasa (11/3/2025).
PEKANBARU--(KIBLATRIAU.COM)-- Anggota DPRD Provinsi Riau M Farel Vareza S.Ak melakukan reses di jalan Kuini, Kelurahan Wonorejo,Kecamatan Marpoyan Damai,Selasa (11/3/2025). Ketabahan pria yang memiliki wajah tampan ini untuk mendengar aspirasi terkait beberapa hal penting yang disampaikan oleh masyarakat sekitar.
Dalam reset yang digelar itu ratusan masyarakat tampak hadir memenuhi kursi yang telah disediakan notebenenya dihadiri oleh para ibu-ibu Selain itu, hadir juga Lurah Wonorejo Nurhaida Ritongga serta RW setempat.
Pada kesempatan itu, perwakilan dari ibu-ibu menyampaikan aspirasinya terkait masalah sampak yang masih terlihat menumpuk di beberapa titik jalan. Selain itu, ada juga menyampaikan tentang gas bumi rumah tangga.
Anggota DPRD Riau Dapil Kota Pekanbaru M Farel Vareza S.Ak menjelaskan bahwa reses yang dilakukan ini untuk mendengar aspirasi masyarakat. Selain itu reses ini tujuannya untuk menyerap aspirasi masyarakat dan ssegera menindaklanjutinya.
"Alhamdulillah, hari ini kita mengelar aspirasi dari masyarakat. Ada beberapa persoalan yang disampaikan . Salah satunya tadi kita dengar terkait sampah yang masih ada berserakan di jalan. Selain itu ,dengan adanya masukan ini, maka nanti kita akan mencari solusinya. Memang, di Kelurahan Wonorejo ini agak sulit mencari lahan untuk dijadikan tempat pembuangan sementara.
Tetapi, kita tentu akan berkordinasi dengan dengan pihak terkait untuk menyelesaikan persoalan sampah ini. Kalau bisa sampah ini, kita harus cari solusinya yang kreatif, sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, menjadi lingkungan bersih, tentu akan mendapatkan berkah atau masukan bagi masyarakat. Karena, sampah ini bisa dijadikan uang dengan proses daur ulang," papar M Farel.
Selanjutnya ada persoalan yang ditanyakan oleh masyarakat terkait gas bumi di rumah tangga."Ya, tadi ada yang menarik masalah gas bumi, pemasangannya ke rumah warga dikenakan biaya lebih kurang Rp 4 juta. Tetapi, nanti akan kita croscek dan kordinasikan dengan PGN (Perusahaan Gas Negara. Mudahan -mudahan nanti ada solusinya untuk membantu masyarakat," tutur M Farel.***