Pemko Pekanbaru Gelar Program Gigi Palsu Gratis, 3.300 Warga Mendaftar
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, dr. Fira Septiyanti,
PEKANBARU--(KIBLATRIAU.COM)-- Bersempena memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-241 Kota Pekanbaru, Pemerintah Kota meluncurkan program sosial berupa layanan pembuatan gigi palsu gratis bagi warga Kota Pekanbaru Program ini mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat, terbukti dengan tercatatnya sebanyak 3.300 pendaftar sejak dibuka awal bulan Juni.
Meski begitu, tidak semua pendaftar secara otomatis akan mendapatkan layanan tersebut. Seluruh calon penerima wajib menjalani proses skrining kesehatan di puskesmas setempat. Skrining ini bertujuan untuk memastikan bahwa kondisi kesehatan mereka memenuhi syarat untuk menjalani proses pemasangan gigi palsu.
“Jika dinyatakan layak secara medis, maka peserta akan diproses untuk pembuatan gigi palsu secara gratis. Namun, jika tidak memenuhi syarat, maka mereka tidak bisa mengikuti program ini.” jelas Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, dr. Fira Septiyanti, Kamis (19/6/2025).
Beberapa faktor yang menjadi alasan eliminasi peserta adalah tekanan darah tinggi, infeksi aktif, atau kondisi gigi dan gusi yang tidak memungkinkan, seperti gigi berlubang parah atau infeksi gusi yang belum ditangani. Pemerintah Kota menegaskan bahwa keputusan ini diambil demi keamanan dan keberhasilan prosedur pemasangan gigi palsu.
Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya di bidang kesehatan gigi dan mulut. Selain layanan gratis, warga juga mendapatkan edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut secara berkala.
Dengan semangat “Pekanbaru Sehat, Pekanbaru Tersenyum”, Pemerintah Kota berharap kegiatan ini dapat membawa dampak positif dan menjadi momentum kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun kota yang lebih sehat dan sejahtera.
Sementara itu, sejumlah warga yang telah mendaftar namun terancam tidak lolos skrining menyampaikan rasa kecewa mereka. Sutrianti (62), warga Kecamatan Tenayan Raya, mengaku sangat berharap bisa mendapatkan gigi palsu gratis karena keterbatasan biaya.
“Saya sudah lama ingin pasang gigi palsu, tapi biayanya mahal. Pas dengar ada yang gratis, saya langsung daftar. Tapi tadi pas diperiksa, katanya tekanan darah saya tinggi. Jadi disuruh kontrol dulu. Saya khawatir nanti malah tidak bisa lanjut,” teeangnya.
Hal serupa juga dirasakan oleh Ahmad (67), yang tidak lolos karena masih memiliki gigi berlubang yang belum dicabut.
“Katanya harus bersih dulu, nggak boleh ada gigi rusak. Padahal saya pikir bisa langsung dibuatkan. Ya saya kecewa, tapi katanya ini demi keselamatan juga,” katanya.
Meskipun merasa kecewa, warga tetap menyambut baik program ini dan berharap ke depannya ada pendampingan atau bantuan lebih lanjut agar mereka yang belum layak saat ini bisa mengikuti program serupa di masa mendatang.
“Kalau bisa, tahun depan ada lagi program seperti ini. Tapi kami yang gagal sekarang dibina dulu, supaya bisa ikut kalau sudah sehat,” tambah Sulastri penuh harap.
Pemerintah Kota sendiri membuka kemungkinan adanya program lanjutan atau pendampingan kesehatan gigi agar warga yang belum memenuhi syarat dapat dipersiapkan untuk tahap berikutnya. ***