Bening Atthahira: Dari Pesantren Al-Fauzan ke Puncak 500 Hadits, Menyulam Harum nama Kampar di Bengkalis

Senin, 07 Juli 2025 - 12:58:19 WIB

Bening didampingi Kedua orang tuanya, pada malam pengumuman dan pembagian hadiah MTQ ke 43 Tingkat Provinsi Riau 2025 di Bengkalis

BENGKALIS –(KIBLATRIAU.COM)--  Suasana hening di aula lomba pecah menjadi gemuruh tepuk tangan. Bening Atthahira, santriwati berjilbab rapi dari Bangkinang Kota, baru saja menyelesaikan hafalan terakhirnya dengan suara lantang dan keyakinan penuh. Di panggung Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Ke-43 Provinsi Riau, Kamis (3/7/2025), ia tak sekadar melantunkan hadits. Ia mempersembahkan mahkota untuk Kampar: Juara 1 Cabang 500 Hadits Tanpa Sanad.

Putri sulung pasangan Rajunel Jasra dan Nina Andari ini bukan nama asing di kancah MTQ. Tapi kemenangannya di Bengkalis terasa istimewa. Sebuah klimaks dari perjalanan tiga tahun nan gigih. “Bening adalah bukti hidup. ketekunan dan bimbingan yang tepat melahirkan prestasi yang membahagiakan pondok, orang tua, dan daerah,” ungkap Novianti, S.Si, pembimbingnya di Pondok Pesantren Al-Fauzan Bangkinang Kota, yang setia mendampinginya sejak awal.

Jejak Prestasi yang Tak Terbantahkan

Di bawah bimbingan Novianti, Bening tak hanya menghafal. Ia menguasai. Setiap teks hadits ia pahami konteks dan maknanya, membuat penampilannya di Bengkalis memukau sekaligus mengharukan. “Dia santri ideal: tekun, cerdas, dan rendah hati. Prestasi ini buah kerja keras bertahun-tahun,” tambah Novianti.

Konsistensi itu terpampang jelas dalam catatan emasnya:

Juara 1 MTQ Kabupaten Kampar (2023, 2024, 2025)

Harapan 1 MTQ Provinsi Riau (2023)

Juara 2 MTQ Provinsi Riau (2024)

Juara 1 MTQ Provinsi Riau (2025)

Tak hanya di bidang religi, Bening juga bersinar di akademik dan organisasi. Ia membuktikan keseimbangan sempurna: menggapai ilmu dunia tanpa melupakan akhirat.

Dukungan Keluarga dan Doa untuk Nasional

Kebanggaan itu menyirat haru di suara Rajunel Jasra, ayah Bening, ketika diwawancarai wartawan, “Alhamdulillah. Ia mengharumkan Kampar dan membanggakan kami. Terima kasih tak terhingga untuk para pembina di Al-Fauzan yang tak lelah membimbingnya. Semoga ia konsisten dan melangkah ke tingkat nasional.” ujar Rajunal.

Kemenangan Bening bukan sekadar piala. Ia mengangkat nama Kabupaten Kampar ke peringkat ke-6 secara keseluruhan di MTQ Provinsi Riau 2025. Sebuah bukti bahwa pesantren seperti Al-Fauzan adalah kawah candradimuka mencetak generasi Qur’ani berprestasi multidimensi.

Harapan Sang Juara: Pembinaan Berkelanjutan

Di balik senyum simpulnya, Bening menyimpan harapan mendalam untuk Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ): “Jangan hanya hadir saat ada lomba. Bina generasi kami secara berkelanjutan. Beri pelatihan konsisten agar kami siap menghadapi tantangan kompetisi yang lebih besar – untuk mengharumkan Riau di kancah nasional, bahkan internasional," ujarnya.

Kini, Bening tak lagi sekadar nama. Ia menjadi simbol ketekunan santri Kampar. Perjalanannya dari podium kabupaten hingga provinsi adalah cerita tentang dedikasi, doa orang tua, dan guru yang tak kenal lelah. Bengkalis mungkin menjadi tempat ia bersinar, tapi cahayanya telah menerangi harapan seluruh Kampar. (Er)