Pelatihan Barista Angkasa Pura Indonesia Resmi Dibuka di Kecamatan Marpoyan Damai
SUASANA tampak antusias terlihat di Aula Kantor Kecamatan Marpoyan Damai saat kegiatan Pelatihan Barista resmi dibuka, Rabu (5/11/2025
LAPORAN: RIZKI KURNIAWAN
Pekanbaru
SUASANA tampak antusias terlihat di Aula Kantor Kecamatan Marpoyan Damai saat kegiatan Pelatihan Barista resmi dibuka, Rabu (5/11/2025). Program ini diselenggarakan oleh PT Angkasa Pura Indonesia (Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru) bekerja sama dengan LPK Cahaya Subarashi Indonesia, serta didukung oleh Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Riau.
Pelatihan ini diikuti oleh 20 peserta dari enam kelurahan di Kota Pekanbaru, yaitu Maharatu, Sidomulyo Timur, Tangerang Tengah, Wonorejo, Tangkerang Barat, dan Perhentian Marpoyan. Kegiatan ini bertujuan memberikan pelatihan dasar (basic) kepada masyarakat untuk meningkatkan kemampuan di bidang peracikan kopi dan pelayanan barista profesional.

Turut hadir dalam pembukaan kegiatan ini sejumlah tamu undangan penting, di antaranya Imamura, selaku perwakilan dari PT Angkasa Pura Indonesia; Bambang, mewakili Kadisnaker Provinsi Riau sebagai Kabid Pelatihan dan Penempatan Kerja; Salmidawati dari Dinas Ketenagakerjaan Pembaruan; serta Agung dari LPK Cahaya Subarashi Indonesia.
Sekretaris Camat (Sekcam) Marpoyan Damai, Defna Leony, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan positif ini.
“Kita patut berterima kasih kepada Angkasa Pura dan LPK Subarashi Indonesia. Tanpa mereka, kegiatan pelatihan seperti ini mungkin belum bisa terlaksana,” ujarnya disambut tepuk tangan peserta.
Defna juga menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pelatihan membuat kopi, tetapi juga merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat agar memiliki keterampilan nyata yang bisa membuka peluang ekonomi baru.
“Kita ingin anak-anak muda tidak hanya berfikir sukses itu jadi PNS. Tapi sukses itu ketika bisa memberi manfaat besar bagi diri sendiri, keluarga, dan orang lain,” ujarnya dalam sambutan.
Ia menambahkan, di era modern saat ini, ijazah saja tidak lagi cukup. Dunia kerja membutuhkan kemampuan nyata. “Sekarang bukan zamannya hanya mengandalkan ijazah. Dunia kerja butuh kemampuan. Skill-lah yang akan membawa perubahan,” ucapnya tegas.
Sekcam juga berharap para peserta pelatihan barista ini dapat mengembangkan diri hingga ke tingkat profesional dan bahkan menjadi narasumber bagi masyarakat lain yang memiliki minat di bidang kopi. “Kita ingin dari 20 peserta ini, ada yang nanti bisa jadi contoh dan berbagi ilmu kepada warga lainnya. Inilah semangat gotong royong dalam pemberdayaan ekonomi,” tambahnya.
Pelatihan ini juga menjadi bagian dari komitmen PT Angkasa Pura Indonesia dalam menyalurkan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berfokus pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Imamura, perwakilan dari Angkasa Pura, menyampaikan bahwa pelatihan barista merupakan bagian dari inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan dalam mengembangkan potensi masyarakat sekitar bandara.
"Kami ingin masyarakat memiliki kemampuan yang bisa langsung diterapkan. Dunia kopi sedang tumbuh pesat, dan kami yakin peserta dari Pekanbaru bisa bersaing secara nasional,” terangnya.
Perwakilan dari Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Riau, Bambang, menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan ini. Ia berharap agar setelah pelatihan selesai, para peserta dapat diarahkan ke berbagai sektor industri kreatif, termasuk kafe dan usaha kuliner di Pekanbaru. “Kami akan berupaya agar peserta pelatihan ini bisa terserap di dunia kerja. Ke depan, pelatihan seperti ini akan terus kami dorong agar sejalan dengan kebutuhan industri,” ungkapnya.
Suasana hangat dan penuh motivasi terasa hingga akhir kegiatan pembukaan. Defna menutup sambutannya dengan pesan inspiratif. “Kini kedai kopi bukan hanya tempat bapak-bapak, tapi jadi tempat anak muda berkumpul. Maka, kuasailah kemampuan ini, jangan tertinggal oleh zaman. Jadilah barista yang kreatif dan profesional.”
Pelatihan ini juga menghadirkan instruktur profesional dari Balai Diklat, Arlan, yang akan membimbing peserta selama dua hari penuh. Peserta diingatkan agar menjaga komunikasi dan silaturahmi dengan instruktur agar bisa dilibatkan dalam pelatihan tingkat lanjutan di masa mendatang.
Kegiatan ditutup dengan pembacaan doa bersama dan ucapan syukur, “Alhamdulillahirabbil alamin,” serta salam penutup, “Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.”
Dengan semangat dan dukungan dari berbagai pihak, pelatihan barista ini diharapkan mampu melahirkan generasi muda Pekanbaru yang berdaya saing, kreatif, dan siap menghadapi tantangan ekonomi modern melalui keahlian di bidang kopi.***