Sopir Bus Ditemukan Tewas di Kamar Kos Loket PT Intra, Ada Bercak Darah di Tubuh Korban
Salah seorang sopir bus, Sastra Tarigan (33) ditemukan tewas di dalam kamar kos Loket PT Intra, Simpang Lampu Merah, Jalan Lintas Timur, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Ahad (9/11/2025) sekitar pukul 20.00.WIB
PELALAWAN--(KIBLATRIAU.COM)-- Salah seorang sopir bus, Sastra Tarigan (33) ditemukan tewas di dalam kamar kos Loket PT Intra, Simpang Lampu Merah, Jalan Lintas Timur, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Ahad (9/11/2025) sekitar pukul 20.00.WIB.
Pria asal Desa Gunung Saribu, Kecamatan Munte, Kabupaten Karo, Sumatra Utara, ditemukan pertama kali oleh Suswa Redi, yang mendengar ada suara berisik kucing yang terkurung di kamar.
Ketika dicek ternyata kucing itu di dalam kamar yang berada di tempat Sastra Tarigan. Selanjutnya Suswa Redi mencoba mengetuk pintu untuk memanggil korban dari luar.
Namun tidak ada jawaban dari korban. Kemudian Suswa memanggil rekannya Hendrik Sihombing untuk melihat korban yang tidak ada respon. Hingga kedua saksi memutuskan untuk melihat dari celah pintu kamar kos korban.
Dari balik celah pintu, korban terlihat terbaring kaku di atas tempat tidur kondisi tidak mengenakan baju dan celana panjang jens, warna kulit pucat dan ada bercak darah di bagian tubuhnya.
Selanjutnya, Hendrik Sihombing memanggil Jenal Simarmata, untuk membuka sama-sama pintu kamar kos tersebut yang terkunci dari dalam. Setelah berhasil dibuka paksa pintu kamar kos korban ditemukan sudah tidak bernyawa.
Personil Polsek Pangkalan Kerinci bersama unit Identivikasi Sat Reskrim Polres Pelalawan yang mendapat laporan segera turun ke lokasi penemuan mayat di kamar kos loket bus PT Intra tersebut.
Kemudian jenazah sopir bus yang ditemukan sejumlah bercak darah yang sudah mengering di tubuhnya segera dievakuasi ke kamar mayat RSUD Selasih. Usai divisum jenazah korban dibawa ke kampung halamannya untuk dikebumikan, Senin (10/11/2025).
Kapolres Pelalawan AKBP John Louis Letedara SIK melalui Kasi Humas Iptu Thomas Bernandes Siahaan SSos membenarkan adanya penemuan mayat tersebut.
"Dari hasil pemeriksaan visum dokter RUSD Selasih tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di seluruh tubuh korban. Namun penyebab pasti kematian korban belum diketahui, karena pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi," singkatnya(Sa).