Majelis Zikir LAMR Doakan Negeri, Ajak Masyarakat Riau Bersatu dalam Kedamaian

Selasa, 11 November 2025 - 14:10:35 WIB

LAMR akan melakukan majelis zikir

Laporan:  Rizki Kurniawan 
Pekanbaru


         LEMBAGA Adat Melayu Riau (LAMR) kembali menunjukkan komitmennya terhadap nilai-nilai spiritual dan kebersamaan masyarakat melalui pelaksanaan Majelis Zikir Mendoakan Negeri. Kegiatan religius ini akan digelar pada Selasa, 11 November 2025 M bertepatan dengan 20 Jumadil Awal 1447 H, di Balai Adat LAMR, Jalan Diponegoro No. 39, Pekanbaru mulai pukul 19.30 WIB.

Majelis ini terbuka untuk umum dan akan diawali dengan shalat Isya berjamaah, kemudian dilanjutkan dengan zikir dan doa bersama, serta diakhiri dengan makan malam sebagai lambang kebersamaan dan keharmonisan antar umat.

Hadir sebagai pengisi tausiah, Dr. H. Barmawi Arief, M.H., Wakil Ketua Pengadilan Agama Riau, yang akan menyampaikan pencerahan rohani bagi jamaah. Sementara Kiyai M. Tohir, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Huda, akan memimpin zikir untuk memanjatkan doa bersama demi keamanan, kedamaian, dan kemajuan negeri.

Kegiatan ini juga akan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting Melayu Riau, di antaranya Plt Gubernur Riau Ir. H. S.F. Haryanto, M.T., Datuk Seri H. Raja Marjohan Yusuf (Ketua Umum MKA LAMR), dan Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil (Ketua Umum DPH LAMR). Kehadiran para tokoh ini mencerminkan sinergi antara unsur pemerintah, adat, dan ulama dalam memperkuat nilai-nilai spiritual sekaligus menjaga identitas kemelayuan di Bumi Lancang Kuning.

LAMR juga mengimbau seluruh masyarakat untuk hadir mengenakan pakaian Melayu atau busana Muslim, sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya dan nilai religius yang telah lama menjadi jati diri masyarakat Riau.

Bendahara LAMR, Datuk M. Fadhil, mengajak masyarakat luas untuk turut serta memeriahkan kegiatan ini. “Silakan hadir beramai-ramai, mari bersama kita doakan negeri agar senantiasa aman dan diberkahi,” ujarnya.

Melalui majelis zikir ini, LAMR berharap suasana batin masyarakat Riau menjadi semakin tenteram dan damai. Lebih dari itu, kegiatan ini diharapkan menjadi momentum mempererat ukhuwah islamiyah serta menjaga marwah Melayu sebagai warisan luhur yang membawa kesejukan di tengah dinamika kehidupan modern.***