Anak Gajah Betina Laila di Bengkalis Riau Meninggal Dunia

Ahad, 23 November 2025 - 07:48:43 WIB

Se ekor anak gajah betina bernama Laila, yang baru berusia 1 tahun 6 bulan, dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (22/11/2025)

PEKANBARU--(KIBLATRIAU.COM)--Pihak  BBKSDA Riau mengonfirmasi kabar duka dari Pusat Konservasi Gajah Sebanga, Kabupaten Bengkalis. Se ekor anak gajah betina bernama Laila, yang baru berusia 1 tahun 6 bulan, dinyatakan meninggal  dunia pada Sabtu (22/11/2025). Kepergiannya menyisakan kesedihan mendalam bagi tim konservasi. Laila bukan sekadar satwa binaan. Ia dipandang sebagai simbol harapan bagi keberlanjutan populasi Gajah Sumatera spesies yang kini berada di ambang  kepunahan.Kelahirannya pada 6 April 2024 dari induk Puja dan pejantan Sarma sempat menjadi kebanggaan besar karena hadir di tengah upaya berat menjaga populasi gajah yang terus tertekan oleh hilangnya habitat dan ancaman perburuan.

Kepala Balai Besar KSDA Riau, Supartono, menjelaskan bahwa tanda-tanda melemahnya kondisi Laila mulai terlihat pada 20 November. Meski masih makan dan minum, aktivitasnya menurun sehingga tim medis segera melakukan pemeriksaan menyeluruh.Dokter hewan dan para mahout memastikan suhu tubuhnya tetap normal, namun Laila tetap diberikan infus, obat-obatan, dan pemantauan ketat setiap dua jam untuk mencegah penurunan kondisi lebih jauh.Hingga malam 21 November, Laila masih  menyusu dan makan seperti biasa, sehingga muncul harapan ia dapat pulih kembali.

Namun, situasi berubah cepat. Menjelang tengah malam, Laila mengeluarkan jeritan dari kandangnya. Ia sempat berdiri dan bergerak aktif, lalu kembali terbaring.Tim kembali melakukan penanganan darurat dan Laila masih mampu menyusu lagi. Tetapi pada  pagi hari, sekitar pukul 05.30 WIB, ia ditemukan terbaring dalam keadaan tidak bernyawa."Peristiwa ini menjadi pukulan berat bagi tim konservasi kami yang selama ini merawatnya dengan penuh perhatian," ungkap Supartono.Untuk mengetahui penyebab  kematian, tim dokter hewan BBKSDA Riau telah melakukan nekropsi dengan memeriksa organ vital serta mengambil sampel jaringan untuk diuji di laboratorium.

"Hasil pemeriksaan tersebut diharapkan memberi penjelasan pasti agar pencegahan serupa dapat dilakukan pada anak gajah lainnya," ungkapnya.Kepergian Laila kembali menegaskan bahwa menjaga kelangsungan hidup gajah sumatra bukanlah tugas  mudah. Selain rentan terhadap penyakit, satwa ini juga menghadapi ancaman ruang hidup yang menyempit dan interaksi konflik dengan manusia.Bagi para mahout dan tim konservasi, Laila bukan hanya seekor gajah, ia adalah bagian dari keluarga. Setiap  hari dirawat, diajak berinteraksi, dan dijaga dengan penuh kedekatan emosional.Duka yang dirasakan hari ini menjadi dorongan baru untuk memperkuat komitmen konservasi. Pusat Konservasi Gajah Sebanga selama ini menjadi benteng terakhir populasi   gajah di Riau.Setiap kelahiran anak gajah di tempat ini adalah secercah harapan baru; begitu pula setiap kehilangan adalah pengingat betapa besar tantangan pelestariannya. ***