Kekecewaan Dua Capres Karena Sering Difitnah
Bambang Soesatyo.
JAKARTA--(KIBLATRIAU.COM)-- Ketua DPR Bambang Soesatyo mengomentari perhelatan debat keempat antar calon presiden (capres) di Hotel Shangrila, Jakarta, Sabtu (30/3). Menurutnya, debat tersebut menunjukkan kedua capres lelah dengan ujaran fitnah yang beredar di masyarakat. "Dua sosok calon presiden, Joko Widodo dan Prabowo Subianto, kecewa dan sudah terluka akibat fitnah dan ujaran kebencian yang selama ini dialamatkan kepada keduanya," katanya dalam keterangan tertulisnya, Ahad (31/3). Dia mengungkapkan, hal itu berdasarkan ucapan Jokowi yang mengakui sering dituduh PKI dan Prabowo mengaku sering dituding sebagai khilafah saat debat. Dia menilai ucapan itu sebagai ungkapan kekecewaan. "Pengakuan itu jelas-jelas memperlihatkan kekecewaan kedua sosok capres itu. Bahkan Prabowo sampai harus mengungkap sekilas latar belakang ibu yang melahirkannya," jelasnya.
Politikus Partai Golkar ini menegaskan capres-cawapres 2019 sudah melalui tahapan seleksi yang ketat. Sehingga sudah pasti memiliki kredibilitas yang mumpuni. "Semburan fitnah yang bertujuan mencoreng citra atau kredibilitas kedua sosok capres itu sama sekali tidak masuk akal," ujarnya. Maka dari itu Bambang berharap tak ada lagi kampanye hitam terhadap para capres-cawapres saat ini. Sebab, lanjutnya, melakukan kampanye hitam sam saja dengan merendahkan martabat Indonesia.
"Sebab, fitnah dan ujaran kebencian yang ditujukan ke pribadi Capres Joko Widodo maupun Capres Prabowo Subianto sama artinya dengan merendahkan martabat bangsa Indonesia," tandasnya. Sebelumnya, Calon Presiden Prabowo Subianto mengakui kerap dituduh kubu Joko Widodo mendukung khilafah. Dengan tegas pensiunan jenderal bintang tiga itu mengatakan fitnah itu sangat kejam.
"Saya ingin bertanya apakah Pak Jokowi tahu ada yang mendukung Pak Jokowi menuduh yang tidak tepat untuk saya? Seolah-olah saya meminta khilafah, olah-olah saya taruh tahlilan dan sebagainya. Ini tak masuk akal, "tutur Prabowo di Hotel Shangri-La Jakarta , Sabtu (30/3). Dia yakin Jokowi sebagai seorang patriot, pancasilais dan nasionalis tidak akan merestui itu. "Nyawa aku berjuang untuk Pancasila. Sungguh kejam. Aku percaya Pak Jokowi tak perlu merestui itu," kata Prabowo.
Ketika diberi kesempatan menjawab, Jokowi juga menerima jika meminta itu tidak benar. "Saya juga percaya kok Pak Prabowo pancasilais, nasionalis dan patriot. Tapi masalah tuduh menuduh saya juga banyak dituduh, 4,5 tahun saya dituduh Pak Jokowi itu PKI. Banyak nuduh seperti itu," ungkapnya. "Saya biasa-biasa saja, tak pernah bertanggung jawab. Mari kita bersama-sama membumikan Pancasila, beri contoh baik sebagai pemimpin, tak saling hujat, saling hina. Bagaimana tak memberi contoh baik saling bertukar, berkawan, bersahabat," tandasnya. (Net/Hen)