MALANG--(KIBLATRIAU.COM)-- Proses penghitungan hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) di Kabupaten Malang masuk tahap di tingkat kecamatan. Guna menjamin keamanan, rekapitulasi yang dilakukan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) mendapatkan penjagaan 10 polisi bersenjata laras panjang. "Dari Polres Malang, setiap PPK wajib dijaga minimal 10 personel yang dilengkapi dengan senjata laras panjang," kata AKBP Yade Setiawan Ujung, Kapolres Malang di Malang, Sabtu (20/4). Ujung menegaskan, selama kotak suara dan surat suara berada di PPK, bersamaan berlangsungnya rapat pleno harus benar-benar aman dari gangguan. Komposisi petugas keamanan setiap kecamatan minimal 10 anggota Polri bersejata Laras Panjang, 2 personel TNI dan 4 personel Linmas. Mereka dikendalikan langsung oleh Kapolsek setempat.

"Selain itu di setiap PPK ditugaskan Perwira Polres Malang sebagai Padal dan Pawas agar keamanan benar-benar terjamin dan sesuai SOP," tegasnya. Ujung memerintahkan jajarannya agar dilakukan pengamanan secara ketat, selalu siap siaga, serta meningkatkan kewaspadaan. Polres Malang telah bersinergi dengan Dandim 0818 yang menugaskan 2 personel TNI di setiap PPK. Selain itu, Polres Malang juga menyiapkan dua kompi pasukan yang siap bergerak sewaktu-waktu. Sesuai permintaan, pasukan akan bergerak sesuai perintah.

"Ada kompi on call yang siap bergerak bila sewaktu-waktu dibutuhkan. Satu kompi di Mako Polres Malang untuk mem-back up rayon Selatan, dan satu Kompi di Kantor Satpas Singosari untuk mem-back up rayon wilayah utara," jelasnya. Selain itu, peleton mobil yang melaksanakan patroli juga digerakkan back up rayon utara dan selatan. Semua dipersiapkan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat Kabupaten Malang dalam situasi penghitungan hasil Pileg dan Pilpres.Ujung juga meminta masyarakat untuk berperan serta dalam mewujudkan kondusivitas di wilayah Kabupaten Malang. Masyarakat harus menjadi bagian dalam menciptakan rasa aman bagi lingkungannya.(Net/Hen)