Habib Rizieq akan Beri Arahan Lewat Video di Ijtima Ulama III
Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif
JAKARTA--(KIBLATRIAU.COM)-- Ijtima Ulama ke III akan menentukan sikap pasca-pencoblosan Pemilu 2019 di Hotel LORIN Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/5/). Pimpinan FPI Habib Rizieq Syihab akan memberikan arahan dari Makkah, Arab Saudi melalui sambungan video. "Nanti di pembukaan beliau (HRS) akan memberikan sambutan arahan dari kota suci Makkah, oleh karenanya kami undang media untuk dengar arahan beliau," kata Ketua Umum PA 212 Slamet Ma'arif di Hotel LORIN Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/5). Kemudian, agenda dilanjutkan dengan mendengarkan paparan dari tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi soal dugaan kecurangan yang dialami pihak paslon 02. Lalu mendengarkan laporan dari perwakilan-perwakilan ulama di daerah.
"Nanti agenda kedua kita akan dengarkan juga pandangan hukum dari pakar hukum, IT, pakar pidana, tentang apa yang terjadi di Pilpres 2019. Kemudian apa yang terjadi berikutnya kita akan dengarkan juga paparan dari kalangan agama, kalangan ulama tentang hal-hal yang terjadi di Pilpres 2019 terutama masalah kecurangan," tuturnya. Dari hal tersebut, kata Slamet, para ulama akan memberikan solusi menghadapi kecurangan yang ada baik secara syar'i ataupun konstitusional. "Jadi ada dua pandangan nanti yang kita akan bahas kita musyawarahkan dan insyallah akan menghasilkan rekomendasi bagaimana solusi kita menghadapinya supaya tidak bertentangan dengan syariat agama dan hukum konstitusional. Itu pembahasan kita di ijtima ulama kita," tuturnya. Kemudian, para pimpinan partai politik dalam koalisi Indonesia Adil Makmur akan datang pada sore hari untuk mendengarkan hasil Ijtima.Undangan juga sudah disampaikan kepada capres nomor urut 02 Prabowo Subianto. Slamet mengatakan acara ini dihadiri 1000 ulama dari berbagai daerah di Indonesia. "Prabowo diagendakan akan hadir dan kita sudah undang capres dan cawapres, ketua partai politik koalisi, ketua BPN di agenda sore penutupan dan jumpa pers nanti," tandas Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi itu. (Net/Hen)