Dilanda Musim Kemarau 

Warga Kupang Konsumsi Air Embung yang Keruh dan Kotor

Warga Kupang kesulitan air bersih.

KUPANG--(KIBLATRIAU.COM)-- Sebagian warga Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur kesulitan air bersih akibat mulai dilanda musim kemarau. Di Desa Bokong, Kecamatan Taebenu, kurang lebih 300 jiwa yang mendiami Dusun Empat Naeotel, terpaksa mengonsumsi air embung yang keruh dan kotor.Pantauan merdeka.com, di pinggiran embung tersebut terdapat banyak bekas kaki ternak sapi, sehingga tidak menutup kemungkinan selain warga setempat, ternak sapi juga memakai sebagai sumber mata air.Philipus Tapatab, salah satu warga Dusun Empat Naeotel kepada merdeka.com mengaku, dirinya bersama warga lain kesulitan mendapatkan air bersih, sehingga terpaksa mengonsumsi air embung tadah hujan yang dialirkan ke bak penampung."Terpaksa kami pakai air ini karena tidak ada mata air lain disini. Air dari embung ini kami pakai untuk minum, masak dan cuci," katanya, Jumat (28/8/2020).

Philipus kuatir akan semakin kesulitan mendapatkan air bersih beberapa bulan ke depan, lantaran debit air di embung tersebut semakin menyusut sementara warga menjadikannya sebagai mata air utama."Ada mata air tapi di desa tetangga yang jaraknya sampai lima kilometer, kami tidak mau ke sana karena palingan hanya bawa dua jeriken. Selain itu akses jalan juga parah jadi kami tidak bisa sewa mobil tangki untuk masuk ke dusun ini. Para sopir tangki air tidak mau ambil resiko," ungkap Philipus.Kepala Dusun Empat Naeotel, Antonius Amnaha berharap kepedulian pemerintah Kabupaten Kupang. Dirinya meminta pemerintah agar menambah satu buah embung, agar warga dusun empat Naeotel tidak kesulitan air bersih disaat kemarau melanda."Kami di sini jumlah kepala keluarga sebanyak 64, sedangkan jumlah jiwa kurang lebih 300. Warga usul pembuatan sumur bor, tapi pernah ada tim teknis datang survei dan mereka bilang daerah kami tidak memiliki sumber air bawah tanah, sehingga usulan sumur bor itu ditolak. Kami harap pemerintah menambah satu embung lagi yang berukuran besar, agar bisa mencukupi kebutuhan kami disaat seperti ini," harap Antonius.(Net/Hen)
 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar