Kasus Ibu Gantung Diri dan 2 Anak Diracun 

Polisi Belum Temukan Keterlibatan Orang Lain

Police Line

PEKANBARU--(KIBLATRIAU.COM)-- Jajaran Polresta Pekanbaru terus melakukan pendalaman terkait kasus tewasnya ibu rumah tangga bersama dua anak kandungnya di wilayah Perumahan Mutiara Kulim, Jalan Palembang, Kelurahan Sialang Rampai, Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru, Riau.Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya saat dikonfirmasi menjelaskan, bahwa NSW (27) yang ditemukan tewas dengan gantung diri itu murni bunuh diri.''Hasil penyelidikan, olah TKP, dan autopsi, diduga kasus itu murni bunuh diri,'' kata Nandang, Sabtu (21/11/2020).

Sementara, untuk kasus dua anak kandungnya yang meninggal diduga diracuni NSW masih dalam penyelidikan. Petugas saat ini tengah menunggu hasil labfor untuk mengetahui kebenaran dugaan itu dan racun yang digunakan. Sebab dalam penemuannya beberapa waktu lalu, dua balita itu tewas dengan mulut mengeluarkan buih. Polisi juga belum menemukan adanya indikasi keterlibatan orang lain dalam kasus itu.''Untuk keterlibatan orang lain, sementara ini belum ada. Nanti kalau keluar hasil labfornya baru bisa kita simpulkan,'' ucap Nandang.Untuk diketahui, NSW dan dua balitanya ditemukan tewas pada Senin (16/11/2020) lalu. Awalnya, korban dan dua balitanya diduga dibunuh oleh suaminya PNG.

Kapolsek Tenayan Raya Kompol Hanafi kejadian ini buntut dari niat suami yakni PNG (28) ingin menjual rumah mereka untuk membuka usaha. Dari niat itu terjadilah pertengkaran antara PNG dan istrinya NSW. "Korban tidak terima kalau rumah yang sedang ditempati ini dijual untuk membuka usaha," kata Hanafi, Selasa (17/11/2020) lalu.

Setelah sempat dilakukan autopsi dan visum di RS Bhayangkara Polda Riau, jenazah ketiganya dibawa ke kampung halaman untuk disemayamkan. Sementara satu balita yang selamat kini dirawat oleh neneknya dalam kondisi sehat. Peristiwa ini diketahui oleh PSG saat pulang kerja petang. Ia curiga saat memasuki rumahnya dalam keadaan gelap.

Dalam keadaan gelap itu, PNG lantas berteriak keluar dan meminta tolong. Ia melihat istrinya NSW sudah tergantung di bagian dapur rumahnya. Sementara ketiga anaknya tampak terbaring di dalam kamar. Kedua anaknya yakni NAG perempuan berusia 2 tahun dan DAG laki-laki berusia 6 bulan dinyatakan meninggal dunia dengan mulut mengeluarkan busa.Sedangkan anaknya yang lain yakni DAG berusia 6 bulan ditemukan masih dalam keadaan bernapas dan berhasil diselamatkan setelah dilarikan ke klinik terdekat. Kejadian itu lantas dilaporkan kepihak kepolisian. Mendapati laporan itu, Polresta Pekanbaru langsung menuju lokasi dan melakukan olah TKP. Saat itulah ditemukan secarik kertas bertuliskan "Maafkan Aku, Aku Pergi, Biar Anak-anak ikut bersamaku". Berdasarkan tulisan inilah polisi kemudian memperkirakan korban melakukan bunuh diri setelah menghabisi dua anak kandungnya. (Net/Hen)


Berita Lainnya...

Tulis Komentar