Terkait Kasus Penipuan Uang 170 Juta Rupiah

''Pak Sugeng itu Sangat Picik, Memanfaatkan Kondisi Sakit Orang Tua Saya''

Ketua GAMARI Larshen Yunus

PEKANBARU--(KIBLATRIAU.COM)-- Beredarnya foto antara oknum Anggota Dewan H Sugeng Pranoto S.Sos dengan suami istri korban penipuan uang 170 juta rupiah, Eddy Rantau-Azizah, ternyata menyimpan misteri dan tanda tanya. Pasalnya, dalam beberapa bulan terakhir, publik disuguhkan informasi dan pemberitaan seputar kasus penipuan atau penggelapan tersebut. Kasus itu berlangsung lebih dari 10 tahun yang lalu. Dimana pada saat itu Sugeng Pranoto masih berprofesi sebagai tukang bakso keliling sekaligus usaha baju rombengan (Monja).

Nah, pada saat itu kondisi Eddy Rantau dan Istrinya Azizah masih aktif bekerja di profesinya masing-masing. Eddy bekerja sebagai Kontraktor Listrik sekaligus menjabat Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Pekanbaru dan Azizah selaku Pegawai Negeri Sipil di Kantor DPRD Kota Pekanbaru.Dalam rentang waktu yang berbeda-beda, yakni sekitar tahun 2009 hingga awal tahun 2014, Sugeng Pranoto selalu melakukan aksi bujuk rayu dan tipu daya kepada suami Istri Eddy Rantau-Azizah.

''Seingat Nanda, pada saat itu Pak Sugeng sering bolak-balek datang ke rumah dan tiap ke rumah, pasti pake Mobil yang berbeda- beda. Terkadang Pajero atau Fortuner dan terakhir seingat Nanda pake mobil Jenis Sedan,'' ujar Rahmad Nanda Anugrah, anak kandung Eddy Rantau-Azizah. Dalam pengingatan Nanda, pada saat itu Sugeng Pranoto berulang kali membujuk rayu orang tuanya. Agar mau meng-investasikan uangnya untuk usaha yang sampai saat ini tak tau rimbanya.

''Pokoknya, kalau teringat tentang Pak Sugeng Pranoto itu. Nanda hanya ingat, bahwa dia manusia yang amat sangat picik. Cara bicaranya sangat lembut, namun penuh dengan intrik dan dusta. Ngeri kali Pak Sugeng itu,'' tutur Nanda, sapaan akrab anak semata wayang korban penipuan tersebut. Terpisah, ditemui pada saat berada di Kantor Hukum Mediator dan Pendampingan Publik. Aktivis Larshen Yunus lagi-lagi mengatakan, bahwa pihaknya sangat tertantang dengan model kasus seperti ini.

''Kami tak habis pikir. Pak Sugeng itu yang Kami kenal sebagai Sosok yang agamis dan tutur katanya sangat lembut. Namun, kenapa untuk Kasus seperti ini justru beliau seperti pecundang yang kehilangan akal sehatnya. Jujur ya, kami jadi sangat prihatin dengan ulah Pak Sugeng seperti ini,'' ujar Larshen Yunus, dengan nada sedih. Bagi Direktur Kantor Hukum Mediator dan Pendampingan Publik Satya Wicaksana itu, justru seorang Anggota Dewan seperti Pak Sugeng yang akan mencoreng nama baiknya selama ini. Semakin diulur dan diperlambat, maka reputasinya sebagai Anggota Dewan yang terhormat akan merosot.

''Sejujurnya kami tak menginginkan hal-hal seperti ini. Namun karena sudah mengatasnamakan unsur kemanusiaan, maka realitas dipandang perlu ketimbang hanya sekedar bermanis bibir belaka. Siapapun orangnya, pasti sepakat untuk melawan tindakan zholim,'' tegas Yunus, sapaan akrab Aktivis Nasional itu. Untuk diketahui, bahwa beberapa minggu yang lalu publik sempat bingung dengan Aksi Kucing-Kucingan dan Akal Bulus dari Sugeng Pranoto. Diam-Diam berkunjung kerumah Eddy Rantau dan membujuk seraya memaksa untuk bersama-sama pergi ke Mapolresta Pekanbaru.

 Karena menurut penjelasan dan pengakuan suami istri tersebut, pada prinsipnya mereka menolak atas kehadiran Sugeng Pranoto saat itu.  Mereka sudah berusaha untuk Menolak Bujuk Rayu Sugeng, dengan mengatakan mesti didampingi Yunus dan Saipul Nazli Lubis. Akan tetapi tanpa disadari, bujuk rayu dan tepuk punggung yang dilakukan Anggota Dewan itu berhasil membawa Eddy Rantau dan Azizah ke Mapolresta Pekanbaru.  Sekitar tanggal 9 Juli 2021 yang lalu, aksi Sugeng membawa suami istri Korban penipuan itu membuat Tim Pendamping jadi kehilangan Jejak dan Putus Kontak.

"Seingat kami, Aksi yang dilakukan Pak Sugeng itu sangat diluar batas kewajaran. Tentunya beliau tahu, bahwa kami bahagian dari Pendamping Kasus Keluarga Pak Eddy Rantau itu, tetapi nyatanya niat
dan kepicikan beliau justru jelas terbaca. Pak Sugeng sangat Picik, bisa melihat dan mengintip situasi tanpa kehadiran Anak Kandung dan Kami, selaku Pendamping. Diam-Diam Membawa pasangan suami istri itu. Bahkan menurut Buk  Azizah, dirinya terkesan dipaksa untuk Mencabut LP di Mapolresta Pekanbaru" sebut Aktivis Larshen Yunus, Rabu (21/7/2021). 


Bagi Aktivis Jebolan Kampus Universitas Riau itu, Pak Sugeng sangat angkuh dan sepele dengan kehadiran Tim Pendamping Eddy Rantau-Azizah. ''Beliau itu sangat jelas memanfaatkan situasi dan kondisi sakit kedua orang tua itu. Dengan berbekal foto di dalam mobilnya baru-baru ini, Pak Sugeng lagi-lagi mengklaim telah damai atas kasus ini,'' tambah Saipul Nazli Lubis, dengan nada geram.

 Sampai diterbitkan berita ini, Tim Pendamping dari Kantor Hukum Mediator Satya Wicaksanatetap akan fokus dan konsen atas penyelesaian kasus ini. Bila perlu berakhir di Bareskrim Mabes Polri dan penyampaian Berkas Pengaduan Langsung ke Kantor DPP PDI-Perjuangan, di Jalan Pangeran Diponegoro maupun Kediaman Buk Ketum Megawati di Teuku Umar-Jakarta. Hal itu ditegaskan Direktur Larshen Yunus. Karena pihaknya sangat terpanggil atas penyelesaian kasus ini. ''Coba lihat, cermati dan fahami. Publik akan disuguhkan dengan aksi pengakuan Pak Sugeng. Awalnya beliau tak mengaku, Merasa difitnah, menuduh kami provokasi hingga akhirnya menitipkan mobil yang kami duga bodong, untuk jaminan pembayaran uang 170 Juta Rupiah itu. Inikan sudah terang benderang, siapa sebetulnya Pak Sugeng itu. Biarlah Publik yang menilai,
benar atau tidak dia Penipu Rakyat Sendiri,'' sesal Yunus, yang juga menjabat sebagai Ketua PP GAMARI.

Terakhir, Rahmad Nanda Anugrah dan Saipul Nazli Lubis kembali menegaskan, bahwa pihak keluarganya akan selalu mengejar Sugeng Pranoto, agar segera mempertanggungjawabkan perbuatannya. ''Tolong Kami Pak Polisi, Pak Ketua PDIP Riau dan Ibunda Ketum yang ada di Jakarta. Apakah benar ada upaya melindungi Kader yang membohongi dan menipu rakyatnya?. Lalu jargon partai Wong Cilik itu seperti apa? Tolong jelaskan,'' tutur  Nanda dan Oomnya Saipul Lubis, seraya mengeluarkan air matanya. (Af/Hn)


Berita Lainnya...

Tulis Komentar