Polisi Usul Lockdown Pasar Hewan

Ratusan Sapi Terpapar Penyakit Mulut dan Kaki 

Kapolres Lumajang, AKBP Dewa Putu Eka tinjau ratusan hewan ternak terjangkit PMK

JATIM--(KIBLATRIAU.COM)-- Ratusan ekor sapi di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur terdeteksi terpapar Penyakit Mulut dan Kaki (PMK). Beberapa hewan ternak diantaranya bahkan sampai mati. Hal ini dibenarkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lumajang, Hairil Dhiani.Penularan penyakit itu terbilang cepat mencapai sekitar 300-an ekor dengan 7 ekor mati, hanya dalam beberapa hari. Meski demikian, Pemkab Lumajang masih belum akan menutup pasar hewan di kecamatan atau desa yang terdeteksi terpapar penyakit mulut dan kaki (PMK).

"Iya, tapi kami sudah melakukan pengawasan kepada hewan ternak terutama dalam hal kesehatannya," ujar Hairil saat dikonfirmasi pada Jumat, (13/5).Sejumlah kecamatan yang hewan ternaknya terjangkit PMK diantaranya adalah Kecamatan Senduro, Klakah, Padang dan Pasirian.Hairil menyatakan sejauh ini Pemkab Lumajang masih belum akan melakukan penutupan beberapa pasar hewan."Karena masih belum ada instruksi penutupan pasar hewan, dari pimpinan. Cuman lebih jelasnya anda tanya saja ke Dinas Perdagangan mas," tutur Hairil. Dikonfirmasi terpisah, Kepada Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Lumajang, Suharwoko membenarkan belum ada rencana menutup pasar hewan terkait merebaknya PMK di
Lumajang."Karena kami kemarin vidcon dengan kementerian dan belum ada instruksi penutupan pasar hewan," papar Suharwoko.


Sementara itu, Kapolres Lumajang, AKBP Dewa Putu Eka mendorong Pemkab Lumajang untuk melakukan langkah cepat. Yakni dengan menutup atau lock down sementara pasar hewan di kecamatan yang terpapar PMK."Agar di tingkat kecamatan didata betul dengan dilokalisir untuk sementara waktu. Kita akan sampaikan usul itu ke Pemkab Lumajang," ujar Kapolres."Kita sarankan agar penyebaran penyakit ini dipersempit. Untuk Kecamatan yang sehat, masih dilakukan jual beli," katanya.Merespons instruksi Kapolri, seluruh jajaran kepolisian saat ini memang diperintahkan untuk mengantisipasi penyebaran PMK, bekerjasama dengan instansi terkait.


"Kita kemarin bersama jajaran terkait seperti TNI dan Dinas Pertanian melakukan inspeksi ke sejumlah pasar hewan. Di jajaran polsek, juga melibatkan mantri dan tenaga Pusat Kesehatan Hewan. Jadi di setiap pintu masuk pasar hewan, dilakukan disinfeksi dan penyemprotan untuk setiap sapi yang masuk," katanya.Dengan temuan 300-an ekor sapi yang terpapar PMK dan 7 diantaranya mati, Polres Lumajang berharap Pemkab bisa bertindak cepat. "Agar harga daging sapi di Lumajang tetap terjaga, "ujarnya."Sejauh ini, kita juga belum menemukan adanya sapi dari luar daerah yang masuk ke Lumajang. Hanya transaksi lokal sini saja," tuturnya.(Net/Hen)
 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar