Penanganan Diprediksi Tuntas Sebelum Iduladha

Jumlah Hewan Terkena PMK Bertambah

Pemeriksaan kesehatan sapi terkait wabah PMK

JATENG--(KIBLATRIAU.COM)-- Jumlah hewan ternak yang terkena penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jateng bertambah banyak. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) setempat optimistis penanganan penyakit itu tuntas sebelum perayaan Iduladha. Saat ini Dinak Keswan Jateng segera menyalurkan bantuan obat-obatan dan vitamin untuk membantu peternak mengatasi penyakit itu. "Di Jawa Tengah memang tidak ada ternak yang mati. Hanya saja mengurangi selera makan dari sapi tersebut. Kita lagi mengusahakan untuk mengirimkan obat-obatan dan vitamin yang didistribusikan langsung oleh Kementan,'' ungkap Kepala Disnak Keswan Jateng Agus Wariyanto, Ahad (15/5).

Informasi yang didapat menyebut ratusan ternak yang terkena PMK tersebar di beberapa kabupaten kota di Jateng, yakni: Kabupaten Banjarnegara, Boyolali, Rembang, Wonosobo, Banyumas, Purbalingga, Klaten. Sementara wilayah suspek yaitu Kota Semarang, Kabupaten Pemalang, Semarang, Batang, dan Cilacap.Petugas di tiap kabupaten kota diterjunkan untuk menyemprotkan disinfektan guna membersihkan kandang ternak yang disinyalir menjadi sumber penularan PMK. Ternak yang sudah terkena PMK dikarantina selama 14 hari.


"Sekarang sedang ditangani dengan diisolasi dan dikarantina selama 14 hari. Dan nantinya status karantina ternaknya akan diperpanjang lagi sesuai perkembangan kesehatan ternak di kandang," ungkapnya.Agus yakin bahwa PMK yang tidak termasuk kategori penyakit tidak menular pada manusia itu nantinya bisa ditangani sampai tuntas sebelum perayaan Iduladha. Masyarakat tidak perlu panik menghadapi wabah penyakit itu, karena daging sapi yang terjangkit masih bisa dikonsumsi dengan aman."Kalau yang sapinya masih hidup bisa diobati dan bisa pulih. Sapi yang sudah disembelih tapi sebelumnya kena PMK juga aman dikonsumsi. Tapi yang boleh dikonsumsi cuma dagingnya. Sedangkan jeroan dan tulang kaki dan kepalanya harus dibuang karena sudah terkontaminasi virus,'' tuturnya.(Net/Hen)
 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar