Terselip Cinta dan Uang di Balik Kasus Irjen Ferdy Sambo
Irjen Ferdy Sambo diperiksa polisi.
JAKARTA--(KIBLATRIAU.COM)-- Kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang didalangi oleh Irjen Ferdy Sambo menyeret empat orang tersangka lainnya. Yaitu Bharada E, Kuwat Marut, Brigadir RR dan istri Sambo, PC.Mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo dijerat dengan pasal pembunuhan berencana. Begitu juga istrinya.Hampir dua bulan kasus ini berjalan, motif utama pembunuhan tersebut masih misterius. Belakangan, kasus pembunuhan Brigadir J kian berkembang. Terselip kasus uang dan cinta di kasus itu.
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sedang menyelidiki dugaan transaksi bahwa Irjen Ferdy Sambo menggunakan empat rekening atas nama Brigadir J setelah kematiannya di tanggal 11 Juli.Kecurigaan saat ini, uang masuk ke pihak Ferdy Sambo yang sebelumnya disebutkan oleh Kuasa Hukum Brigadir J Rp200 juta."Kami sudah berproses," kata Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana usai dikonfirmasi, Rabu (17/8).Namun, Ivan enggan menginformasikan temuan PPATK terkait transaksi tersebut. Ia hanya mengatakan, hasil perpindahan dana empat rekening milik Brigadir J sudah dilaporkan ke Bareskrim Polri.
"Kami sampaikan ke Bareskrim ya," ucap Ivan.Kuasa Hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengungkap temuan baru terkait kematian kliennya. Ada transaksi dari keempat rekening milik Brigadir J, kata Kamaruddin."Ada empat rekening dari pada Almarhum ini dikuasai atau dicuri oleh terduga Ferdy Sambo dan kawan-kawan," kata Kamaruddin kepada wartawan, Selasa (16/8).Hingga kini kasus uang tersebut masih terus diselidiki Polri.
Kematian Brigadir J diduga dilatarbelakangi oleh emosi Irjen Ferdy Sambo setelah menerima laporan tindakan Brigadir J terhadap istrinya yang melukai harkat dan martabat keluarga. Kejadian tersebut dialami PC saat berada di Magelang."FS (Ferdy Sambo) mengatakan bahwa dirinya marah dan emosi setelah dapat laporan dari istrinya PC yang telah mengalami tindakan yang melukai harkat dan martabat keluarga. Yang terjadi di Magelang yang dilakukan oleh almarhum Joshua," kata Dirtipidum Mabes Polri Brigjen Andi Rian Djajadi di Mako Brimob, Kamis (11/8), usai memeriksa Sambo.Namun kasus pelecehan itu diragukan. Terlebih, Brigadir J dan PC masih pulang secara bersama-sama dari Magelang ke Jakarta.
Kemudian, ungkapan cinta PC saat pertama kali muncul di depan publik setelah kasus kematian Brigadir J juga menjadi tanda tanya. Saat itu, PC mengungkapkan, rasa cintanya kepada Ferdy Sambo."Saya Putri bersama anak-anak, saya mempercayai dan tulus mencintai suami saya," kata PC, istri Ferdy Sambo sambil menangis.Hal itu diungkapkannya saat hendak menjenguk suaminya yang ditahan di Markas Komando Brimob, Depok, Ahad (7/8/2022).
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mengaku sempat menerima amplop coklat dari tersangka pembunuhan Irjen Ferdy Sambo. Kala itu, LPSK sedang melakukan koordinasi kerjasama dengan Sambo di kantor Kadiv Propam."Itu bukan diduga memang terjadi," ujar Ketua LPSK Hasto Atmojo Suroyo usai dikonfirmasi, Jumat (12/8).Hasto mengatakan, LPSK melakukan koordinasi dengan Ferdy Sambo terkait kasus pembunuhan Brigadir J. Usai pertemuan, staf LPSK menerima dua amplop besar yang diduga berasal dari staf Sambo, Rabu (13/7).
"Saya kurang tahu persis apakah ajudannya apakah stafnya, karena masih di kantor Pak Sambo di Propam," ungkap Hasto.Hasto menduga ada sejumlah besar uang di dalam amplop itu. Tapi amplop itu tidak dibuka dan langsung dikembalikan."LPSK sering melakukan investigasi di berbagai daerah. Apalagi orangnya adalah orang mampu. Biasanya ada amplop-amplop kayak gitu, tapi kita tolak untuk itu," jelasnya.Diketahui, sehari usai pertemuan, Kamis (14/7) PC mengajukan permohonan perlindungan ke LPSK. Agenda pertemuan pada Sabtu (16/7) batal karena istri Sambo, PC mangkir hadir untuk memberikan keterangan kepada LPSK.Pada Selasa (9/8), LPSK mengunjungi rumah yang bersangkutan sebagai prasyarat permohonan memberi perlindungan dari kasus dugaan pelecehan seksual sehubungan dengan kematian Brigadir J."Begitu sementara laporan yang saya terima dari Tim (menolak)," kata Hasto melalui pesan singkat, Selasa (9/8).(Net/Hen)
Tulis Komentar