PELALAWAN --(KIBLATRIAU.COM)-- Sesosok mayat pria bertato terbungkus karung ditemukan mengapung di parit di Jalan Pemda, Gang Wajib Senyum, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, berhasil diungkap.

Setelah tim gabungan Sat Reskrim Polres Pelalawan bersama Polsek Pangkalan Kerinci menelusuri ciri-ciri korban dan ada tato di jari-jari kirinya bertuliskan INDRA.

Hingga didapat informasi kalau orang tua korban, tinggal di Jalan Arbes, Kelurahan Kerinci Timur, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan. 

Ibu kandung korban, Misriani berhasil ditemui dan mengakui kalau pria bertato Indra itu adalah putranya yang tidak pulang dalam beberapa hari yang lalu.

Dengan identitas lengkap Indra Gunawan Herman, yang masih remaja berusia 13 tahun yang lahir di Medan tanggal, 28 November 2009 lalu dan tidak bekerja ataupun sekolah.

Untuk memastikan, perwakilan keluarga di bawa ke RS Bhayangkara. Setelah pasti korban adalah Indra Gunawan Herman, dengan ciri postur tubuh dan dikuatkan adanya tato di jari lalu dibawa ke Pangkalan Kerinci untuk dikebumikan, dengan mengunakan mobil ambulan, Ahad (6/11) sore.

Kapolres Pelalawan, AKBP Guntur M Tariq SIK, melalui Kasi Humas, AKP Edy Haryanto SH, Senin (7/11) menuturkan bahwa perkembangan penemuan mayat di Gang Wajib Senyum, identitasnya telah diketahui.

"Indentitas korban diketahui, bernama Indra Gunawan Herman berusia 13 tahun. Dan ia tinggal bersama dengan orang tuanya di Jalan Arbes, Pangkalan Kerinci," ujar Edy.

Namun ditambahkan Edy, apa penyebab kematian korban belum dipastikan, masih menunggu hasil otopsi. Sementara kasusnya terus didalami penyelidikan.Sat Reskrim Polres Pelalawan.

Setelah kasus penemuan mayat pria bertato yang terbungkus di parit di Jalan Pemda, Gang Wajib Senyum, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, menghebohkan warga, Sabtu (5/11) sore lalu.

Kini identitas telah berhasil diungkap, tapi penyebab kematian remaja berusia 13 tahun dan pelakunya siapa belum terungkap. Setelah diduga dibunuh dan mayatnya di buang ke semak-semak di parit Gang Wajib Senyum.

Dengan kondisi kedua tangan dan kaki diikat tali, serta dibungkus kain sprei dan karung plastik. Ketika dibuka tubuh korban sudah membengkak dan mengeluarkan bau tak sedap. Serta bagian wajah mulai hancur di kerumunan ulat belatung. (Sa)