Tangani Warga Terdampak Gempa

3.175 Tenaga Kesehatan Tersebar di 194 Lokasi Pengungsian Korban Gempa Cianjur

Ilustrasi korban gempa di Cianjur

JABAR--(KIBLATRIAU.COM)-- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan sebanyak 3.175 tenaga medis tersebar pada 194 lokasi pengungsian. Mereka tersebar guna menangani warga terdampak gempa Cianjur, Jawa Barat."Tersebar pada 194 lokasi pengungsian di delapan kecamatan," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari melalui keterangan tertulis di Cianjur, Jawa Barat, Senin (28/11).Dia menyebutkan delapan kecamatan di Kabupaten Cianjur itu meliputi Pacet, Cugenang, Gekbrong, Warungkondang, Mande, Cilaku, Cibeber, dan Cianjur Kota.Abdul menuturkan tenaga kesehatan yang dikerahkan itu terdiri dari dokter umum, perawat, ahli gizi, bidan, apoteker, tenaga surveilan, kesehatan lingkungan, terapis, psikolog, dan beragam dokter spesialis mendukung pelayanan kesehatan warga terdampak.

Aktivitas pelayanan kesehatan yang dinaungi oleh Kementerian Kesehatan itu telah mengamati dan mendata untuk mencegah penyakit atau wabah serta penyerahan logistik kesehatan ke dinas terkait.Di samping itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur telah melakukan "Rapid Health Assessment" (RHA), memobilisasi untuk memberikan pelayanan kesehatan di beberapa titik pengungsi, serta mendata ketersediaan obat, kelompok rentan dan tren penyakit di titik pengungsian.Abdul menambahkan, untuk mengantar korban yang membutuhkan operasi atau penanganan di fasilitasi kesehatan, telah tersedia 16 ambulans yang secara bergantian mengantar dan menjemput warga terdampak.


Berdasarkan data yang dihimpun oleh Klaster Kesehatan Penanganan Gempa bumi Kabupaten Cianjur per Minggu (27/11), tercatat lima kasus terbanyak yang ditemukan di pos kesehatan dan puskesmas, yakni Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), gastritis, hipertensi, diare dan diabetes.Sebanyak 155 tempat tidur (TT) turut disiapkan Kabupaten Cianjur untuk menerima pasien setelah operasi yang tersebar di RSUD Cimacan (50 TT), RSUD Pagelaran Cianjur Selatan (20 TT), RSU dr. Hafiz (20 TT), RS Bhayangkara (11 TT), BBKP Ciloto Kampus Cimacan (50 TT) dan Rumah Singgah GKI (5 TT).

Seperti dilansir dari Antara, petugas kesehatan yang tergabung dalam tim sanitarian turut mengambil dan memeriksa kualitas air pada 20 titik pengungsian.Selain itu, pemantauan jentik dan pengasapan (fogging) turut dilakukan di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang.Sementara itu, guna mendukung pelayanan gizi di lokasi pengungsian, telah dibuka dapur Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) pada dua lokasi, yaitu Kecamatan Cugenang dan Warungkondang.Pelayanan kesehatan secara intensif juga diberikan kepada kelompok ibu hamil dan Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ).Imbauan dan edukasi terkait promosi Kesehatan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) juga terus dilakukan oleh relawan kesehatan pada setiap titik pengungsian.(Net/Hen)
 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar