Banyak Sekolah tidak Lulus Akreditasi

Komisi V DPRD Riau Kunjungi BAN-SM, Ini yang Dibahas

Komisi V DPRD Provinsi Riau melakukan kunjungan ke Badan Akreditasi Nasional Sekolah Madrasah (BAN SM), Selasa (17/1/2023). 

PEKANBARU--(KIBLATRIAU.COM)-Komisi V DPRD Provinsi Riau melakukan kunjungan ke Badan Akreditasi Nasional Sekolah Madrasah (BAN SM), Selasa (17/1/2023). 

Kunjungan ini dipimpin  Ketua Komisi V DPRD Provinsi Riau Robin P Hutagalung, didampingi Anggota Komisi V DPRD Provinsi Riau Ade Hartarti Rahmat, dan Eva Yuliana, Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau M. Job Kurniawan, Kepala SMAN Plus Provinsi Riau Andri Karmidi, serta pengurus Komite SMAN Plus Provinsi Riau lainnya. 

Kedatangan Komisi V beserta rombongan, disambut Ketua BAN-SM Provinsi Riau Periode 2023-2026 Asrinda Amalia, Sekretaris BAN SM Provinsi Riau Riki Apriyandi Putra, serta staf BAN SM lainnya.

Pertemuan ini dilaksanakan guna membahas beberapa hal terkait pengakreditasian sekolah di Provinsi Riau. Sampai saat ini, masih ada beberapa sekolah yang belum memiliki Akreditasi, salah satunya SMAN Plus Provinsi Riau yang menjadi kebanggaan masyarakat Riau. 

Robin dan anggota komisi V DPRD Riau lainnya berharap, atas masih banyak sekolah SMA/SMK di Riau yang belum lulus akreditasi perlu perhatian pihak terkait, sehingga mutu lembaga pendidikan di Riau ini bisa terus lebih baik dan menjadikan pendidikan di Riau berkualitas. 

Ada 21 SMA/SMK tak Lulus 

Seperti diberitakan sebelumnya  ada sebanyak 21 SMA/SMK di Riau dinyatakan tidak lulus akreditasi.  Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-SM) melalui sistem automasi.

Ketua BAN-SM Riau, Asrinda Amali  mengatakan, tidak terakreditasinya SMA Plus Provinsi Riau dan beberapa sekolah di Riau murni kelalaian dari pihak kepala sekolah dan jajaran manajemen yang ada di SMA Plus Riau, yang tidak melengkapi data perpanjangan akreditasi sekolah yang telah dikirimkan oleh BAN. Akibatnya kelalaian tersebut BAN terpaksa menyatakan SMA Plus Riau tidak terakreditasi secara automasi.

"SMA Plus Riau memang tidak terakreditasi, ini karena kelalaian dari pihak sekolah yang tidak melengkapi persyaratan dan perpanjangan akreditasi sekolah secara online. Tidak hanya SMA Plus saja yang tidak terakreditasi, tapi juga sekolah lainnya. Termasuk SMP juga ada, bahkan SMP 4 Pekanbaru juga tidak terakreditasi," ujar Asrinda.

Asrinda menjelaskan, seharusnya dari pihak SMA Plus dan sekolah lainnya bisa melengkapi persyaratan pendaftaran ulang akreditasi meskipun SMA Plus sudah masuk dalam akreditasi A, namun ada jangka waktunya untuk kembali mendaftar secara online, dan meng-uploud data-data sesuai dengan persyaratan yang tertulis di Isian Akreditasi Satuan Pendidikan (IASP).

"Akreditasi diperpanjang secara otomatis sertifikat akreditasi baik selama satu tahun, atau lima tahun adalah harus mengisi ajuan reakreditasi dan mengisi Daftar Isian Akreditasi (DIA) pada aplikasi yang sudah tersedia. Kita juga sudah menyerahkan sosialisasi aplikasi tersebut ke Dinas Pendidikan Riau. Jadi bagi sekolah yang tidak melengkapi data sesuai daftar isian tersebut, maka secara otomatis tertolak, dan masa pendaftaran telah ditutup pada bulan November 2022 lalu," terangnya.

Asrinda mengakui, bagi sekolah yang tidak terakreditasi, maka berdampak pada lanjutan jenjang sekolah maupun akan masuk perguruan tinggi. Apalagi SMA Plus merupakan salah satu sekolah favorit yang melahirkan siswa-siswa berprestasi. Namun masih ada kesempatan bagi sekolah yang tidak terakreditasi, untuk kembali mangajukan akreditasi ulang secara manual.

Sebab sekolah/madrasah yang tidak mengisi ajuan reakreditasi, atau mengklik menolak untuk diakreditasi, maka sertifikatnya tidak akan diperpanjang secara otomatis, walaupun sebelumnya telah masuk nominasi dengan peringkat A, B atau C.

"Jadi masih ada kesempatan untuk kembali mengajukan perpanjangan akreditasi, dari pihak SMA Plus juga sudah diinformasikan. Mereka harus menyiapkan segala persyaratan yang dibutuhkan. Kita akan berupaya agar bisa terakreditasi paling lambat Maret atau April nanti," ungkapnya.

Disamping itu, Asrinda menyayangkan adanya pernyataan anggota DPRD yang menyatakan dari pihak BAN-SM yang tidak jemput bola ke sekolah.

Menurutnya, sekelas SMA Plus seharusnya tidak lagi dilakukan kunjungan untuk dilakukan verifikasi. Karena SMA Plus sebelumnya sudah terakreditasi, hanya tinggal melanjutkan perpanjangan melalui aplikasi.

"Yang kami verifikasi, atau yang kami datangi sekolah yang belum sama sekali terverifikasi, ada banyak sekolah yang belum terverifikasi. Seharusnya pihak sekolah SMA Plus lah yang harus menyelesaikan perpanjangan akreditasi verifikasi, dan kami sudah mensosialisasikan ke sekolah-sekolah. Sekelas SMA Plus yang sudah akreditasi A tinggal mengaploud data-data, tidak lagi harus diverifikasi datang ke sekolah," tutupnya.


Berikut 9 sekolah SMA negeri dan swasta di Riau yang tak lulus akreditasi secara automasi:

1. SMAS Karya Praja Indragiri Hilir
2. SMAS Tuah Gemilang Indragiri Hilir
3. SMAS Nur Hasana Rokan Hilir
4. SMAS Tunas Bangsa Rokan Hilir
5. SMAS An Naas Pekanbaru
6. SAMS Persada Pembenaan Indragiri Hilir
7. SMA Plus Riau
8. SMAN 3 Tapung Kampar
9. SMAN 1 Batu Hampar Rokan Hilir

Berikut 12 sekolah SMK negeri dan swasta di Riau yang tak lulus akreditasi secara automasi:

1. SMK Budi Mulia Indragiri Hilir
2. SMK Islam Terpadu Tebuireng III Indragiri Hilir
3. SMKS Pertanian Terpadu Kepulauan Meranti
4. SMKS Rokan Rokan Hilir
5. SMKS Tri Erlangga Rokan Hilir
6. SMKS Kesehatan Al Fath Siak
7. SMKN 1 Reteh Indragiri Hilir
8. SMKN 1 Tembilahan Hulu
9. SMKN 1 Merbau Kepulauan Meranti
10. SMKN 1 Kuala Kampar Pelalawan
11. SMKN 1 Pangkalan Kerinci Pelalawan
12. SMKN Petanian Terpadu Pekanbaru. ***


Berita Lainnya...

Tulis Komentar