Kisah dari Banjarnegara

Dukun Pengganda Uang Bunuh dan Tumpuk 12 Korban

Pelaku pengganda uang diamankan polisi

JATENG--(KIBLATRIAU.COM)-- Kasus penggandaan uang kembali menggegerkan publik. Kali ini dilakukan oleh Slamet Tohari alias Mbah Slamet (45) di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.Slamet mempromosikan jasa penggandaan uangnya melalui  media sosial Facebook oleh orang kepercayaannya bernama BS.Kemudian, BS akan mengatur pertemuan korban dan Slamet. Korban akan mendatangi kediaman Slamet dengan membawa sejumlah uang untuk dilipatgandakan dan melakukan serangkaian  prosesi ritual."BS sudah kami tangkap. BS tugasnya mengupload bahwa Slamet memiliki kemampuan menggandakan uang. BS ini lah yang mempertemukan ke Slamet, jadi dia perannya turut ikut serta juga," kata Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri  Yulianto, Selasa (4/4).

Namun, kenyataannya uang yang telah diberikan tidak dilipatgandakan, melainkan dinikmati untuk kepentingan pribadi.Ketika korban menagih uang yang dijanjikan, Slamet justru membunuh korban menggunakan minuman potasium yang dicampur dengan  obat penenang.Slamet juga langsung mengubur para korban di tanah milik Slamet, Desa Balun Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara.Hingga saat ini tercatat sudah ada 12 korban yang dikubur dalam delapan liang lahat. Akan tetapi, pihak  
kepolisian baru mengidentifikasi satu mayat atas nama Paryanto warga Sukabumi.Setali tiga uang, Kapolres Banjarnegara melakukan pencarian jasad korban dengan melibatkan petugas gabungan dan penggali lubang serta menghadirkan Slamet.

Namun, Slamet mengaku tidak ingat siapa saja korban yang sudah dibunuh dan di mana saja kuburannya. Hal tersebut dikarenakan Slamet sudah melakukan aksinya sejak tahun 2020.Laporan terkini, mayat yang teridentifikasi Paryanto warga Sukabumi  dikubur di liang nomor 1.Lalu, satu mayat yang teridentifikasi warga Gunungkidul DIY dikubur Slamet di liang lahat nomor 2.Adapula dua mayat yang teridentifikasi sebagai pasangan suami istri warga Tasikmalaya, dikubur satu liang lahat di lubang nomor  
3.Dua warga Jakarta berjenis kelamin laki-laki dan perempuan yang dikubur satu liang di lubang nomor 4.

Di liang nomor 5, terkubur dua warga Palembang salah satunya atas nama Mulyadi.Lalu yang terakhir dua warga Yogyakarta berjenis kelamin laki-laki dan perempuan dikubur satu liang di lubang nomor delapan.

"Jadi ada lima kuburan yang berisi dua mayat. Termasuk hasil pemeriksaan ada dua warga Tasikmalaya laki-laki perempuan yang dikubur liang nomor tiga. Satu liang dua mayat. Lalu sisanya tiga lubang isinya satu mayat. Untuk korban atas nama Mulyadi  itu baru berdasarkan keterangan tersangka, baru dilakukan pengembangan," jelas Kapolda Jateng.

Saat ini pihak kepolisian telah meringkus Slamet dan BS. Kemudian, Pihak kepolisian menetapkan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati dan seumur hidup kepada Slamet dan BS untuk mempertanggungjawabkan  perbuatan mereka.Kasus ini terungkap setelah anggota keluarga PO warga Sukabumi melaporkan PO yang hilang dalam waktu yang lama.Korban PO sempat mengirimkan pesan dan lokasi tujuan melalui aplikasi Whatsapp kepada anaknya.

Pesan tersebut menyampaikan bahwa jika dirinya tidak ada kabar selama beberapa hari, anak diminta datang ke rumah Slamet bersama aparat."Ini di rumahnya Pak Slamet. Buat jaga-jaga kalau umur ayah pendek, misal ayah tidak ada kabar sampai Minggu,  langsung saja ke lokasi bersama aparat," ungkap PO dalam pesan suara di Whatsapp.Selanjutnya korban sudah mulai tidak dihubungi kemudian keluarga melaporkan pada Polres Banjarnegara pada Senin 27 Maret 2023. Mendapat laporan, polisi langsung  melakukan penyelidikan dengan menyusuri lokasi Slamet.(Net/Hen)


Berita Lainnya...

Tulis Komentar